search

Berita

jokowiPetisi Bulaksumurakademisi kritik JokowiJokowi menyimpang prinsip demokrasicivitas academica kritik jokowi

Begini Respons Santai Jokowi Saat Civitas Academica UGM, UI dan UII Keluarkan Petisi Kritik Presiden

Penulis: Rafika
Jumat, 02 Februari 2024 | 1.965 views
Begini Respons Santai Jokowi Saat Civitas Academica UGM, UI dan UII Keluarkan Petisi Kritik Presiden
Presiden Joko Widodo. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presisi.co - Belakangan ini, civitas academica dari kampus ternama seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Indonesia (UII), menyampaikan petisi secara terbuka yang mengkritik Presiden Jokowi, karena dianggap melakukan sejumlah tindakan menyimpang dari prinsip moral demokrasi jelang Pilpres 2024.

Presiden Jokowi menanggapi santai adanya petisi-petisi dari kalangan akademisi itu. Menurutnya, kritik adalah hal yang lumrah dalam negara demokrasi.

"Ya, itu hak demokrasi," kata Jokowi seusai acara pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (02/02/2024), sebagaimana diberitakan Suara.com.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan kebebasan berbicara merupakan hak setiap warga negara. Oleh karena itu, ia mempersilakan siapapun menyampaikan kritik kepadanya.

"Setiap orang boleh berbicara, berpendapat, silakan," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mengaku sudah mengetahui petisi Bulaksumur yang dikeluarkan oleh sejumlah civitas academica UGM, kampus tempat Jokowi mengenyam pendidikan tingginya.

Diketahui, petisi disampaikan oleh Prof Koentjoro di Balairung UGM. Tak sendirian, Prof Koentjoro didampingi sejumlah guru besar UGM, dosen, hingga mahasiswa turut hadir bersamanya.

Berikut isi dari Petisi Bulaksumur UGM untuk Jokowi:

Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi pada masa pemerintahan Presiden Jokowi yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pelanggaran etik di Mahakamah Konstitusi, keterlibatan sejumlah aparat penegak hukum dalam berbagai demokrasi perwakilan yang sedang berjalan, dan pernyataan kontradiktif pembenaran-pembenaran Presiden tentang keterlibatan pejabat publik dalam kampanye politik, serta netralitas dan keberpihakan merupakan wujud penyimpangan dan ketidakpedulian akan prinsip demokrasi.

Presiden Joko Widodo sebagai alumni semestinya berpegang pada jati diri UGM yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dengan turut memperkuat demokratisasi agar berjalan sesuai standar moral yang tinggi dan dapat mencapai tujuan pembentukan pemerintahan yang sah (legitimate) demi melanjutkan estafet kepemimpinan untuk mewujudkan cita-cita luhur sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Presiden Joko Widodo semestinya selalu mengingat janjinya sebagai alumni Universitas Gadjah Mada. 'Bagi kami almamater kuberjanji setia. Kupenuhi dharma bhakti tuk Ibu Pertiwi. Di dalam persatuanmu jiwa seluruh bangsaku. Junjung kebudayaanmu kejayaan Nusantara. (*)

Editor: Rafika