search

Berita

Megawati SoekarnoputriJoko WidodoMegawati Jokowi perang dinginultah megawati ke-77PDIPJokowi dan PDIP

Megawati Soekarnoputri Gelar Acara Syukuran Ultah ke-77, Jokowi Diundang?

Penulis: Rafika
Selasa, 23 Januari 2024 | 1.416 views
Megawati Soekarnoputri Gelar Acara Syukuran Ultah ke-77, Jokowi Diundang?
Momen kebersamaan Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo. (detikcom)

Presisi.co - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tengah berulang tahun ke-77 pada hari ini, Selasa (23/01/2024).

Untuk merayakannya, kader PDIP menggelar acara perayaan yang digelar dengan sederhana. Adapun yang menghadiri langsung acara ulang tahun Presiden ke-5 Republik Indonesia itu hanya orang-orang terdekat.

"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun Ibu Megawati diadakan secara sederhana, dan dihadiri oleh keluarga dan sahabat dekat beliau," ujar Sekretaris Jenderap PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Selasa (23/4/2024), sebagaimana diberitakan Suara.com.

Hasto menuturkan seluruh anggota dan kader PDIP ikut meramaikan perayaan ulang tahun Megawati yang dibalut oleh kegiatan kebudayaan. Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui channel Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan.

“Seluruh jajaran partai ikut bergembira dan ungkapan syukur dilakukan dengan membagi tumpeng untuk rakyat," ungkapnya.

Pada momen ini, nama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan. Publik ramai mempertanyakan apakah Jokowi akan hadir pada perayaan ulang tahun tersebut atau tidak.

Apalagi, Jokowi diketahui absen pada perayaan HUT ke-51 PDIP pada 10 Januari lalu. Jokowi juga diketahui tak memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada partai yang membesarkan namanya itu.

Lantas, apakah Jokowi akan hadir atau memberikan ucapan selamat ulang tahun di hari istimewa Ketua Umum PDIP ini? Sayangnya, hal ini belum terjawab dan maish menjadi misteri.

Sebagaimana diketahui, hubungan Jokowi dan Megawati dikabarkan merenggang pada momentum Pilpres 2024 ini. Sebab putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) bersama capres yang tidak diusung oleh PDIP. Padahal saat itu, Gibran masih berstatus sebagai kader PDIP. (*)

Editor: Rafika