Subvarian EG.5 yang Bikin Kasus Covid-19 Naik Lagi Mematikan atau Tidak? Begini Penjelasan Menkes
Penulis: Rafika
Minggu, 17 Desember 2023 | 553 views
Presisi.co - Memasuki masa-masa liburan natal dan tahun baru, kasus infeksi Covid-19 di Indonesia kembali mengkhawatirkan. Dalam sehari, terjadi penambahan sebanyak 200 kasus baru, Tren kenaikan kasus ini kebanyakan dibawa oleh subvarian Eris atau EG.5 dan KH.3.
Namun, Menteri Kesehatan Budi Sadikin menuturkan bahwa jumlah tersebut masih dalam tingkat terkendali. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun hingga saat terus melakukan pemantauan terhadap penyebaran Covid-19 di berbagai daerah.
Budi menuturkan bahwa WHO telah mengeluarkan pedoman mengenai tingkat penyebaran Covid-19 selama musim hujan. Pada tingkat pertama, diperkirakan jumlah kasus baru Covid-19 mencapai 4000 hingga 5000 orang dalam sehari.
Sementara itu, tingkat kedua ditetapkan saat kasus infeksi Covid-19 mencapai 5000 orang atau lebih dan terus meningkat hingga mencapai angka puncaknya.
"Secara nasional (kasus COVID-19) sudah 200-an per hari ini," kata dia, pada Jumat (15/12/2023) lalu, sebagaimana diberitakan Suara.com.
Lebih lanjut, Budi menilai kenaikan kasus Covid-19 ini dipicu oleh Indonesia yang sedang memasuki masa pancaroba, yaitu perubahan musim dari kemarau ke hujan. Perubahan ini menyebabkan daya tahan tubuh manusia melemah, sehingga lebih rentan terhadap serangan virus.
Ia pun menjelaskan bahwa subvarian-EG.5 yang kini mendominasi jumlah kasus Covid-19 di Indonesia merupakan keluarga dari varian Omicron dan memiliki tingkat kematian yang sangat rendah.
Menkes menegaskan bahwa seseorang tanpa riwayat penyakit tertentu yang terinfeksi oleh Covid-19 sub-varian EG 5 dari Covid-19, maka kemungkinan untuk mengalami kematian sangat rendah.
Terakhir, Budi berharap, kalangan dengan risiko tinggi, komorbid, lansia, atau aktif sering bepergian ke luar negeri agar lebih berhati-hati dan melakukan vaksin booster Covid-19. (*)