search

Berita

HamasIsraelKesepakatan BersamaPembebasan SanderaJeda Perang

Israel-Hamas Buat Kesepakatan Sementara: Sandera Dilepaskan, Pertempuran Dihentikan Sejenak

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 20 November 2023 | 553 views
Israel-Hamas Buat Kesepakatan Sementara: Sandera Dilepaskan, Pertempuran Dihentikan Sejenak
Dalam Kesepakatan Sementara Sandera di Gaza Akan Dibebaskan dan Perang Dijeda (Reuters)

Presisi.co - Dalam masa berkecamuk perang Hamas-Israel, akhirnya terdapat kesepakatan antara kedua belah pihak untuk membebaskan puluhan sandera perempuan dan anak kecil yang ada di Gaza. Sebagai balasannya, perang dihentikan sementara selama lima hari.

Diberitakan oleh Washington Post pada Sabtu (18/11/2023), pembebasan sandera akan dilakukan hingga beberapa hari kedepan kecuali terdapat hambatan pada menit-menit terakhir. Kesepakatan dilakukan oleh tiga pihak yaitu Israel, Amerika Serikat (AS), dan Hamas. Laporan tersebut muncul pada saat Israel bersiap akan menyerbu Militan Hamas hingga ke Gaza Selatan. 

Serangan Israel sebelumnya menewaskan hingga puluhan warga sipil khususnya yang berlindung di dua sekolah. 

Dari Washington Post mengabarkan, perang dihentikan setidaknya selama lima hari, dan sandera yang berjumlah puluhan orang akan dibebaskan secara berkelompok selama 24 jam sesuai dengan kesepakatan sementara tersebut. Jeda perang juga dilakukan untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza yang semula dilarang oleh pihak Israel. 

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pejabat AS mengatakan belum ada kesepakatan yang tercapai. Netanyahu menyampaikan belum ada kesepakatan yang dilakukan. Dia juga menyampaikan masih terdapat rumor atau laporan yang tidak benar terkait sandera.

 “Mengenai para sandera, ada banyak rumor yang tidak berdasar, banyak laporan yang tidak benar. Saya ingin memperjelas: Sampai sekarang, belum ada kesepakatan. Namun, saya ingin berjanji: Ketika ada sesuatu yang ingin kami sampaikan – kami akan melaporkannya kepada Anda," ungkapnya saat konferensi pers pada Sabtu (18/11/2023).

Kesepakatan tersebut rupanya dinyatakan tercapai oleh pejabat senior AS dan Israel, serta Perdana Menteri Qatar pada Minggu (19/11/2023). Meskipun begitu, terdapat potensi kegagalan akibat pernyataan publik yang tidak benar selama negosiasi tersebut menurut para pengamat.

Editor: Siti Mu'ayyadah