search

Berita

presiden jokowiamerikaWashington Hubungan Diplomatik

Temui Presiden Amerika, Jokowi Minta Hentikan Kekejaman di Gaza

Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 14 November 2023 | 464 views
Temui Presiden Amerika, Jokowi Minta Hentikan Kekejaman di Gaza
Pertemuan Antara Presiden Presiden Jokowi dan Presiden Joe Biden (Instagram: Jokowi)

Presisi.co - Setelah menghadiri pertemuan pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi pekan lalu, Jokowi lakukan pertemuan dengan presiden Amerika Joe Biden untuk meningkatkan hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika menjadi "kemitraan strategis komprehensif" pada Senin (13/11/2023). Pada pertemuan tersebut Jokowi juga meminta kepada Biden agar kekejaman di Gaza dapat dihentikan.

Kedua pimpinan negara tersebut memiliki pandangan yang berbeda terkait konflik Israel-Palestina. Biden sendiri memiliki untuk mendukung agresi Israel di Palestina. Sedangkan Jokowi berhadapan adanya penghentian penyerangan di Gaza. Indonesia mendukung komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang yang dimulai sejak 7 Oktober ketika Hamas menyerang Israel.

"Indonesia meminta Amerika untuk lebih berusaha menghentikan kekejaman di Gaza," ungkap Jokowi pada pertemuannya dengan Biden di Oval Office, kantor presiden Amerika Serikat (AS) dikutip dari VOA.

"Gencatan senjata adalah keharusan demi kemanusiaan,"tambahnya.

Peningkatan hubungan diplomatik kedua negara tersebut merupakan peningkatan hubungan tingkat tertinggi dalam diplomatik negara tersebut. Jokowi berharap kemitraan ini dapat memberikan dampak baik bagi perdamaian dan kemakmuran regional maupun internasional pada pertemuannya dengan Biden yang dilakukan di Oval Office, kantor presiden Amerika Serikat (AS).

Washington sendiri berpendapat bahwa gencatan senjata merupakan keuntungan bagi pihak Hamas. Meskipun berbeda pandangan mengenai gencatan senjata di Gaza, rupanya hal tersebut tidak mempengaruhi kelanjutan dari kemitraan kedua negara. Washington sendiri berencana akan mendatangi Jakarta. 

Editor: Siti Mu'ayyadah