Penulis: Redaksi Presisi
Presisi.co - Bakal calon presiden Indonesia, Ganjar Pranowo soroti perkembangan dari pembangunan Satu Data Indonesia (SDI) yang tidak berlanjut. Padahal, menurutnya rencana itu sudah lama tapi belum juga terlaksana.
SDI adalah program dari pemerintah yang akan merujuk pada tata pengelolaan data pemerintah. Hal tersebut bertujuan agar data yang dihasilkan akan berkualitas, mudah diakses, dan dapat dipakai oleh pemerintah pusat dan daerah.
Hal tersebut juga sesuai dengan definisi SDI pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 tahun 2019 tentang Satuan Data Indonesia pada 12 Juni 2019. Bunyi Perpres tersebut adalah Satu Data Indonesia sebagai kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagi-pakaikan antar Instansi Pusat dan Instansi Daerah melalui pemenuhan Standar Data, Metadata, Interoperabilitas Data, dan menggunakan Kode Referensi dan Data Induk.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Ganjar mengatakan bahwa SDI dapat mengatasi permasalahan birokrasi di Indonesia. Menurutnya, jika SDI ini telah selesai maka tidak perlu lagi perdebatan terkait jumlah pangan dan berapa banyak impor yang dibutuhkan Indonesia. Hal tersebut disampaikan pada saat acara Sarasehan 100 Ekonom 2023 yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia pada 11 November 2023.
Pengoptimalan SDI merupakan salah satu visi dan misi Ganjar sebagai sebagai bakal calon presiden. Maka karena itulah dia mempertanyakan permasalahan kelanjutan dari SDI sendiri.
Editor: Siti Mu'ayyadah
