Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 09 Oktober 2023 | 829 views
Samarinda, Presisi.co - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) mengajak semua pihak terus menjaga inflasi tetap terkendali.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto mengungkapkan untuk terus berkolaborasi dengan semua pihak.
Terutama menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif).
"Pengendalian inflasi, persediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif untuk mengendalikan inflasi," sebutnya, dikutip dalam keterangan resmi, Senin (9/10/2023).
Menurutnya, penyebab utama inflasi di Provinsi Kaltim Sepetember 2023 ialah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Inflasi di Kaltim tercatat sebesar 0,12 persen (mtm), dengan laju inflasi tahunan 3,07 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 2,49 persen.
"Inflasi bulanan pada periode ini lebih rendah dibandingkan dengan tingkat nasional yang mencatatkan inflasi sebesar 0,19 persen (mtm)," ucapnya.
Beberapa komoditas menyumbang inflasi di Kaltim, seperti beras, ikan layang, kacang panjang, jagung manis, dan bensin.
Namun demikian, komoditas angkutan udara mengalami deflasi seiring dengan koordinasi antara tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Samarinda dengan kementerian terkait untuk penerbangan yang melalui Bandara APT Pranoto Samarinda.
BI bersama dengan TPID se-Kaltim juga terus melakukan berbagai upaya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Beberapa program juga telah dilakukan agar menahan laju inflasi di Bumi Etam, seperti gerakan tanam serentak bersama TNI.
Kemudian dilaksanakanan digitalisasi klaster cabai dan integrated farming cluster sapi potong, hilirisasi komoditas cabai, pemberdayaan UMKM, edukasi literasi keuangan, pengawasan perbankan, hingga gerakan pangan murah.
"Jadi, jika inflasi terkendali, diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat yang lebih sejahtera,” tandas Budi.