Puji Setyowati Dorong Pemprov Kaltim Perkuat Identitas Daerah Menyambut IKN
Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 27 Juni 2023 | 186 views
Samarinda, Presisi.co - Dalam menghadapi kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati, mengajukan dorongan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk mempersiapkan gelombang urbanisasi dengan memperkuat identitas daerah. Menurut Puji, menjaga dan mempertumbuhkan cinta terhadap budaya, sejarah, dan peradaban menjadi hal yang penting agar identitas daerah tidak tergeser oleh arus perubahan.
"Semua yang cinta Kaltim pasti memiliki pemikiran yang sama. Jangan sampai orang dari luar Kaltim datang dan lantas SDM kita belum siap. Ini yang perlu diperhatikan pemerintah," ungkap Puji.
Selain Pemprov Kaltim, Puji juga menyoroti perlunya Otorita IKN untuk menyusun konsep matang terkait masalah ini. Hal ini bertujuan agar generasi muda Kaltim tidak merasa cemas atau kehilangan jati diri di tengah perubahan besar yang akan terjadi.
"Artinya, SDM harus mempersiapkan diri sejak sekarang, baik dalam hal pendidikan maupun bidang lainnya. Bagaimana meningkatkan potensi daerah dan mengajarkan anak-anak tentang budaya sejak usia dini," tambahnya.
Dengan pendekatan ini, SDM di Kaltim akan memiliki keyakinan dan semangat untuk mempertahankan seni, budaya, dan adat istiadat dengan baik. Puji Setyowati mengingatkan bahwa walaupun modernisasi adalah hal yang tak terhindarkan, bukan berarti budaya daerah harus dikorbankan.
"Orang Kutai tetap bisa berbicara dalam bahasa Kutai, Dayak juga begitu. Paling tidak, keturunan kita harus terus menanamkan dan melestarikan warisan budaya mereka," ungkapnya.
Pemprov Kaltim diingatkan untuk tidak menunda-nunda lagi dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi perubahan. Puji Setyowati berpendapat bahwa persiapan ini perlu dilakukan lebih cepat, mengingat membangun peradaban manusia adalah proses yang memerlukan waktu.
"Bicara tentang budaya bukan hanya bicara tentang masa kini. Ada proses panjang dalam membangun peradaban, yang tidak dapat diukur hanya dalam waktu singkat," tandasnya. (*)