Usai Dikhianati NasDem, Demokrat Siap 'Say Goodbye' ke Anies Baswedan?
Penulis: Rafika
Jumat, 01 September 2023 | 1.430 views
Presisi.co - Partai Demokrat tak bisa lagi menahan kekecawaanya begitu mengetahui NasDem secara sepihak menunjuk Cak Imin sebagai cawapres. Tampaknya, Demokrat akan segera akan segera mengakhiri kemesraan dengan Anies Baswedan imbas pengkhianatan ini.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, yang memberikan kode partainya akan segera angkat kaki dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Menurutnya, tentu akan sulit membangun kepercayaan lagi usai dikhianati.
Awalnya, ia enggan mengatakan apapun lantaran tak ingin mendahului keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang baru akan digelar pada Jumat (01/09/2023) sore ini. Namun, jika dilihat dari apa yang telah terjadi, ia mengisyaratkan partainya tak lagi bisa bertahan bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Saya tidak ingin mendahului ya keputusan majelis tinggi, tetapi kalau dilihat dari rangkaiannya ya tentu pilihannya banyak, dan kalau tetap pun menurut saya agak sulit membangun trust," kata Herman saat ditemui di Puri Cikeas, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (1/9/2023), dilansir dari Suara.com.
Lebih lanjut, Herman mengungkapkan partainya teramat sangat kecewa atas pengkhianatan yang dilakukan oleh NasDem. Pasalnya, usai sekian lama menjalin hubungan dalam koalisi, NasDem justru diam-diam menetapkan cawapres baru secara sepihak.
"Kita tahu bahwa setelah lama membangun kebersamaan dalam koalisi kemudian NasDem membangun koalisi sendiri dan bahkan kemudian membangun koalisi yang ditindaklanjuti dengan penetapan capres dan cawapres, tentu ini adalah situasi yang di luar nalar kami," tuturnya.
Untuk itu, ia mengumumkan, pada sore ini di kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan dibahas dan diputuskan bagaimana langkah Demokrat ke depannya.
"Jadi saya kira jelas lah menurut saya. Tinggal nanti bagaimana sikap partai Demokrat ke depan, kita tunggu rapat majelis tinggi," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan tertulisnya, mengungkapkan pengkhianatan yang dilakukan oleh NasDem. Ia menyebut NasDem secara sepihak menunjuk Cak Imin, yang saat ini posisinya masih di poros Prabowo, menjadi cawapres Anies Baswedan.
"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023 di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Teuku dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023), dilansir dari Suara.com.
Sebagaimana diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan selama ini telah mengusung AHY sebagai cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Sementara itu, PKB sendiri tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Cak Imin.
Namun, bukannya segera mendeklarasikan AHY sebagai cawapres, justru nama Cak Imin yang dikonfirmasi akan mendampingi Anies. Alhasil, Demokrat pun tak bisa mengelak bahwa langkah ini merupakan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol. (*)