DPRD Kaltim Dorong Peningkatan Potensi PAD dari Kapal Pandu Diperairan Mahakam
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 12 Juni 2023 | 188 views
Presisi.co, Samarinda - Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru telah diidentifikasi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas'ud, yang berasal dari aktivitas kapal tunda yang berlayar di perairan Sungai Mahakam.
Estimasi pendapatan tersebut diprediksi mencapai angka signifikan, berkisar antara Rp10 miliar hingga Rp15 miliar.
"Kami melihat bahwa sumber PAD yang dapat dihasilkan dari pandu tunda di Sungai Mahakam ini memiliki potensi yang sangat menarik untuk dieksplorasi. Oleh karena itu, kami mendorong Perusahaan Daerah (Perusda) untuk segera menjalin kerjasama dengan PT Pelindo guna mengambil peluang ini," ujar Hasanuddin Mas’ud usai melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPRD Kaltim, Perusahaan Daerah (Perusda), dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) di Samarinda.
Dalam penjelasannya, Hasanuddin menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, PT Melati Bhakti Satya (MBS), yang merupakan Perusda, diberikan tanggung jawab untuk menyelenggarakan layanan kapal pandu bagi kapal tongkang yang berlayar di bawah jembatan milik Pemerintah Provinsi Kaltim.
"Kami bersyukur karena KSOP memberikan izin untuk menjalankan layanan kapal pandu ini melalui kerjasama dengan PT MBS," tambah Hasanuddin.
Hasanuddin juga menyampaikan bahwa sejauh ini, kegiatan kapal pandu belum pernah mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah Provinsi Kaltim sebagai bagian dari usaha pengembangan. Padahal, potensi pendapatan daerah dari kegiatan ini sangatlah besar dan dapat dikembangkan oleh daerah.
"Selama ini, pihak ketiga atau vendor yang telah mengelola layanan ini, padahal peluang untuk pengembangan sangatlah besar bagi kita," tegas Hasanuddin.
Lebih lanjut, Hasanuddin menyebut bahwa yang menjadi fokus berikutnya adalah bagaimana merumuskan pola kerjasama antara PT MBS dengan berbagai pihak terkait, termasuk PT Pelindo.
"Kami akan memonitor proses kerjasama ini, mengingat kita memiliki dua jembatan yang terlibat, yaitu Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) dan Jembatan Mahakam Kembar," kata Hasanuddin dengan keyakinan. (*)