search

Advetorial

DPRD KaltimM. Udin

Diduga Dampak Galian Tambang, SD di Kutim Rusak Parah Akibat Banjir

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 05 Juni 2023 | 117 views
Diduga Dampak Galian Tambang, SD di Kutim Rusak Parah Akibat Banjir
Anggota Komisi I DPRD Kaltim, M. Udin yang merespon keluhan warga akibat rusaknya satu bangunan SD di Kutim. (istimewa)

Presisi.co, Samarinda – Kabupaten Kutai Timur (Kutim), salah satu wilayah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menghadapi dampak serius akibat aktivitas tambang. Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim menerima keluhan dari warga terkait kerusakan parah yang menimpa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 003 Sangatta Utara.

Kerusakan tersebut disebabkan oleh banjir yang diduga terkait dengan jebolnya lubang pasca tambang yang dikaitkan dengan PT Kaltim Prima Coal.

Anggota Komisi I DPRD Kaltim, M. Udin, dalam pernyataannya di Samarinda pada hari Senin, mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja menerima surat aduan dari warga Kutim. SDN 003 Sangatta Utara menjadi korban utama dampak banjir ini.

"Fasilitas pendidikan mengalami kerusakan parah akibat banjir yang berhubungan dengan lubang bekas tambang," ungkap M. Udin.

Kerusakan yang terjadi tidak hanya melibatkan kerusakan perabotan sekolah, tetapi juga sarana infrastruktur. Fasilitas seperti pagar beton selama 45 meter dan pagar besi hanyut terbawa banjir. Selain itu, perabotan elektronik dan buku-buku pun tidak luput dari kerusakan akibat bencana tersebut.

M. Udin menjelaskan bahwa setelah menerima aduan dari warga, langkah pertama yang akan diambil oleh Komisi I DPRD Kaltim adalah melakukan investigasi menyeluruh. Tujuan dari investigasi ini adalah untuk memastikan bahwa kerusakan ini benar-benar disebabkan oleh jebolnya lubang bekas tambang yang diduga milik PT Kaltim Prima Coal (KPC). Selain itu, pihak DPRD juga akan berkoordinasi dengan perusahaan terkait.

"Kami akan berkoordinasi untuk memastikan apakah perusahaan mengetahui insiden ini atau tidak," ujar M. Udin.

Ia menegaskan bahwa keluhan yang diajukan oleh warga akan segera ditindaklanjuti, karena situasi ini membawa ancaman serius bagi masyarakat jika tidak segera ditangani.

"Kami tidak ingin terjadi musibah di masa depan ketika para siswa sedang berada di dalam kelas," pungkasnya.
(*)

Penulis: Redaksi