Andi Harun Ingin Bank Samarinda Melakukan Ekspansi Bisnis ke Seluruh Wilayah Kaltim
Penulis: Nelly Agustina
Kamis, 24 Agustus 2023 | 1.235 views
Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda, Andi Harun sebut dengan manajemen baru Bank Samarinda akan melahirkan semangat baru dan usaha perbankan Kota Samarinda lebih baik. Hal ini Ia sampaikan dalam Rebranding Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Samarinda menjadi PT Perseroda Bank Samarinda.
"Kami harus memberikan kesempatan kepada Bank Samarinda untuk memperbaiki manajemen lama, pilih segmentasi yang realistis dan konsisten, bangun komitmen bersama-sama terhadap pertumbuhan Bank Samarinda hingga terus meningkat," kata Andi Harun usai acara rebranding di Jalan Pahlawan pada Kamis, 24 Agustus 2023.
Ia menjelaskan, Bank Samarinda dapat melakukan perluasan atau ekspansi agar bisnisnya dapat mecakup hingga se-Kalimantan Timur, bukan hanya di Kota Tepian saja.
Namun, ia tetap meminta kepada manajemen Bank Samarinda agar dapat berkomitmen pada sektor usaha mikro dan ultra mikro dengan menghindari dahulu segmentasi menengah ke atas.
"Karena bisnis itu harus pendekatannya campur yaitu konservatif dan progresif. Tidak bisa langsung progresif. Capai dulu dibagian konservatif kemudian bisa melanjutkan ke progresif," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Samarinda, Tony Noviandi menjelaskan bahwa pihaknya memiliki program dengan menyasar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Terutama, pelaku UMKM dapat mengajukan kredit pinjaman dengan menawarkan suku bunga hingga 6 persen.
"Suku bunganya sama dengan bank konvensional lainnya. Komitmen saya bersama wali kota ingin lebih ke pelaku UMKM kalau karena tujuan awal Bank samarinda untuk melawan rentenir," kata Tony.
Sehingga dalam hal ini Tony berkomitmen Bank Samarinda akan dapat terus memberikan sumbangsih Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kendati demikian, Bank Samarinda berencana akan membuka kantor Kas di Kecamatan Palaran dan Kecamatan Loa Janan Ilir yang akan digarap pada 2024 mendatang.
"Kita bahkan bisa menyetor lebih dari Rp 10 miliar ke PAD. Kami kan bukan barang baru, tapi tidak branded saja. Setidaknya, bisa terkenal di Kota Samarinda dulu," pungkasnya. (*)