Texas Chicken Resmi Tutup Seluruh Gerainya di Indonesia, Ini Penyebabnya
Penulis: Rafika
Sabtu, 19 Agustus 2023 | 875 views
Presisi.co - Kabar tak menyenangkan datang dari dunia kuliner Indonesia. Kali ini, restoran cepat saji asal Amerika Serikat, Texas Chicken, resmi menutup seluruh gerainya di Indonesia. Kabar ini diungkapkan oleh PT Cipta Selera Murni Tbk (CMSI) selaku pengelola restoran cepat saji tersebut.
Penyebab tutupnya Texas Chicken dijelaskan dalam sebuah surat yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) perihal reminder delisting saham CSMI pada 14 Agustus 2023.
Surat yang ditanda tangani oleh Direktur PT Cipta Selera Murni Tbk Radino Miharjo ini, menjelaskan kondisi operasional Perseroan.
Rupanya, Perseroan telah mengalami kesulitan keuangan sejak pandemi COVID-19. Sejak saat itu, Perseroan terus mengalami penurutan pendapatan. Bahkan, Perseroan tidak dapat menjalankan perencanaan untuk membuka restoran baru di tahun 2022.
Lebih lanjut, Perseroan telah mencoba untuk menarik pengunjung dengan menyajikan menu-menu baru. Akan tetapi, usaha ini ternyata tak berbuah manis.
"Perseroan juga telah mencoba untuk menyajikan menu-menu baru yaitu menu International, namun demikian tidak dapat meningkatkan penjualan karena masih dalam kondisi Pandemi," tulisnya, dikutip dari Suara.com, Sabtu (19/8/2023).
Surat tersebut juga menjelaskan bahwa Perseroan telah memutuskan kerjasama dengan Cajun Global LCC sejak 14 Maret 2023 silam.
Kendati baru resmi diungkapkan pada bulan Agustus ini, proses penutupan Texas Chicken ini sudah dilakukan perlahan-lahan sejak 28 Februari 2023, dimana Perseroan tidak lagi bisa menggunakan brand Texas Chicken.
Sementara itu, terkait dengan pembatalan perjanjian waralaba ini, Cajun (prinsipal) memberikan keringanan kepada Perseroan berupa penghapusan utang royalti dan initial fee.
"Saat ini semua restoran telah ditutup dan Perseroan telah menyelesaikan semua penutupan restoran sesuai persetujuan dari pengelola mall," tulis surat tersebut.
Dilansir dari Suara, kinerja keuangan saat ini Perseroan masih membukukan pendapatan sebesar Rp 1.786.983.771, sementara kerugian yang diderita sebesar Rp 4.040.618.346.
Pada semester II 2023 Perseroan sudah mendiskusikan dengan Pemegang Saham terkait rencana penggunaan aset-aset yang dimiliki Perseroan saat ini dan berharap dapat memulai usaha baru dalam tahun ini.
Perseroan akan menyampaikan kepada otoritas jika usaha baru sudah dijalankan, "perseroan akan berusaha untuk membayar annual listing fee (ALF) dan membuka bisnis baru," ujarnya. (*)