Penulis: Nelly Agustina
Senin, 24 Juli 2023 | 1.018 views
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun memimpin Apel Pagi dan Peluncuran Aplikasi Sisters (Sistem Informasi dan Sinergitas Pengelolaan LPJU Kota Samarinda). Kegaiatan ini dilaksanakan di Kantor Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Jalan MT Haryono pada Senin, 24 Juli 2023.
Andi Harun mengatakan sistem Pemerintahan Kota Samarinda menganut Smart Government. Hal ini terkait dengan tuntutan kemajuan teknologi dan implementasi teknologi informasi. Peluncuran aplikasi ini dalam rangka untuk merombak reformasi birokrasi untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan.
“Tidak saja di Indonesia tapi di dunia,” ungkapnya.
Andi Harun mengatakan peluncuran Aplikasi Sisters merupakan layanan yang melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung. Bentuknya seperti pengaduan terhadap titik-titik Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) yang bermasalah atau mengalami gangguan. Layanan ini mencakup diseluruh Wilayah Kota Samarinda.
“Dishub sebagai leading sektor juga dapat terbantu dengan hal ini,” tambahnya.
Orang nomor satu di Samarinda ini mengatakan penanganan yang belum maksimal dikarenakan terbatasnya tenaga fisik di Dishub Kota Samarinda. Sehingga terdapat beberapa ruas jalan yang tidak terdeteksi ketika penerangannya mati berhari-hari. Sistemnya nanti hanya memakai sistem barcode dan tidak memerlukan mengunduh aplikasi.
“Cepatnya respon masyarakat terhadap lpju yang mengalami gangguan atau mati, maka secepat itu pula, dishub akan melakukan perbaikan,” ungkapnya.
Andi Harun mengatakan harapannya layanan penerangan jalan umum dapat lebih baik lagi. Hal ini berkaitan dengan keamanan dan ketertiban pengguna jalan.
“Secara umum kondidi pju kita dalam kondisi mantap, ditambah dengan aplikasi ini jadi cepat dalam merespon kerusakan,” ungkapnya.
Menambahkan Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu mengatakan bahwa aplikasi ini nantinya secara teknis pihaknya akan memasang barcode-barcode ini di tinga-tiang lampu jalan. Warga yang melihat kerusakan dapat scaning barcode tersebut dan menuliskan detil kerusakan yang dilihat, ia mencontohkan seperti mati lampu atau melihat sumber kerusakan apapun. laporannya akan masuk ke dashboard Dishub Kota Samarinda dan akan ditindaklanjuti oleh Satuan Tugas (Satgas) yang bertanggung jawab.
“Setelahnya tim lakukan perbaikan dan crosscek, laporan ke kita juga sudah sampai bahwa sudah diperbaiki,” sambungnya
HMT Manalu menjelaskan bahwa terdapat 1535 titik yang telah dipasang barcode tersebut. Terdapat juga satgas yang ditugaskan selama 24 jam dan harapannya dapat menyelesaikan aduan paling lambat 2x24 jam. Aplikasi ini juga akan dikembangkan hingga menangani aduan untuk trafic light.
“Kembangkan kesitu jadi satu sistem bisa untuk fasilitas keselamatan jalan lainnya,” sambungnya.
HMT Manalu mengatakan pihaknya telah menyampaikan rencana untuk tahun 2024 melakukan meterisasi lampu-lampu jalanan. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi terkait tagihan listrik.
“Saat ini kan flat, saat mati bayar flat. Kita harapkan dengan meterisasi 2024 kita bisa efisiensi pembayaran,” tambahnya.
Ia menjelaskan targetnya pada 2024 pihaknya akan menganggarkan sekitar Rp 60miliar untuk memenuhi penerangan jalan umum, utamanya di jalan-jalan protokol, diluar daripada program meterisasi. Sedangkan pada jalur lingkungan akan diserahkan ke Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Samarinda. Hal ini sesuai dengan komitmen wali kota yaitu Samarinda Terang 2024.
“Bukan hanya tugas pemkot saja, tapi warga juga harus menjaga aset bersama Kota Samarinda,” pungkasnya. (*)