search

Daerah

Dishub SamarindaJalan Macet di SamarindaPemkot Samarinda

Beragam Upaya Dishub Samarinda untuk Mengurai Kemacetan di Jalan Pulau Irian

Penulis: Nelly Agustina
Rabu, 12 Juli 2023 | 913 views
Beragam Upaya Dishub Samarinda untuk Mengurai Kemacetan di Jalan Pulau Irian
Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co – Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu sebut akan meningkatkan pengawasan parkir di tepi jalan Samarinda Central Plaza (SCP) Jalan Pulau Irian.

“Kami akan pasang barrier (pembatas jalan) untuk membatasi parkir motor di tepi jalan,” ungkapnya saat melakukan penertiban pada Selasa, 11 Juli 2023.

Hotmarulitua mengatakan pengawasan dilakukan dikarenakan banyak Juru Parkir yang merupakan binaan Dishub Kota Samarinda memarkir hingga ke tepi jalan dan mengakibatkan kemacetan. Juru Parkir tersebut telah ditegur dan diarahkan untuk tidak memaksakan lokasi parkir yang ada. Pihaknya meminta para Jukir untuk mengarahkan para pengunjung untuk memarkir di tempat lain jika lahannya penuh.

Ia jelaskan bahwa Jalan Pulau Irian termasuk jalur padat yang dilalui oleh masyarakat Samarinda. Selain itu, kemacetan terjadi dikarenakan banyak pelanggar lalu lintas yang tidak sesuai jalur dan daerah tersebut merupakan daerah dengan penerapan satu jalur.

“Sehingga pemasangan barrier akan menjadi batas dari lahan parkir yang ada,” ungkapnya.

HMT Manalu menjelaskan penyebab lainnya diakibatkan para pengendara ojek online (ojol) baik mobil ataupun motor kerap kali memarkir motor di tepi jalan saat menunggu penumpang. Agar tidak terjadi kemacetan pihaknya mengkoordinasikan dengan pihak SCP untuk menggratiskan parkir di bawah 10 menit, namun setelahnya harus membayar. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan di daerah tersebut, sehingga pihaknya juga akan mengkoordinasikan terkait penggunaan di dalam Mall SCP untuk menurunkan ataupun menunggu penumpang dari ojol.

"Ketika menunggu atau menurunkan penumpang SCP, baiknya masuk ke dalam dan ketika keluar mereka di gratiskan tetapi waktunya di bawah 10 menit," jelasnya.

HMT Manalu mengatakan bahwa pengawasan ini diberlakukan sebagai upaya meminimalisir kemacetan dengan tujuan meningkatkan tata keindahan Kota Samarinda. Pihaknya bukan hanya berfokus untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi parkir, namun juga memperhatikan tata keindahan Kota Samarinda.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya melakukan sistem kerjasama dengan Jukir Binaan di daerah tersebut melalui sistem bagi hasil. Teknisnya 70 persen untuk Jukir dan 30 persen untuk Pemkot Samarinda. Penarikan ini dilakukan setiap minggu oleh petugas Dishub Kota Samarinda. Pihaknya akan memantau terus para Jukir Binaan agar tidak memaksa parkir hingga melewati barrier yang akan dibangun.

“Tahapnya tinggal menunggu pengadaan di E-Katalog saja, kita sudah usulkan,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi