search

Daerah

DPRD SamarindaHarga Elpiji 3 KgPenimbun Gas MelonPemkot Samarinda

Komisi II DPRD Samarinda Ingin Pemkot dan Pertamina Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Penulis: Nelly Agustina
Jumat, 09 Juni 2023 | 1.081 views
Komisi II DPRD Samarinda Ingin Pemkot dan Pertamina Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg
Suasana Rapat Dengar Pendapat DPRD Samarinda membahas kelangkaan elpiji 3 Kg. (Nelly Agustina/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama beberapa pihak untuk membahas kelangkaan elpiji 3 Kg di sejumlah wilayah di Kota Tepian. 

Dalam rapat yang berlangsung di Sekretariat DPRD Samarinda di Jalan Basuk Rahmat pada Jumat, 9 Juni 2023 itu, terungkap sejumlah temuan anggota dewan yang diduga kuat menjadi penyebab langkanya keberadaan gas melon di pasaran. 

"Dikarenakan permainan para pengecer, perjanjian awalnya antara pengecer dan agen agar lebih dekat dengan masyarakat sekitar. Permasalahannya para agen ini tidak menjual dengan tepat sasaran, terlebih mereka juga menimbun," ungkap Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah. 

Politisi PPP itu menduga, para pengecer memilik trik khusus hingga menyebabkan elpiji bersubsidi dari pemerintah itu langka di pasaran. 

"Ketika operasi pasar nanti pengecer juga ikut berjualan di sana," sambungnya.

Maka itu, Laila mengimbau agar Pertamina benar-benar melakukan pengawasan kepada agen dan juga peran aktif masyarakat untuk melaporkan oknum agen yang sengaja berbuat curang.

"Jika masyarakat menemukan agen yang tidak mendistribusikan langsung ke masyarakat maka harus melapor baik ke Hiswana pengawasan migas atau langsung ke DPRD nantinya akan diputus kontraknya," sambungnya.

Menambahkan, Kepala Dinas Perdagangan Marnabas mengatakan bahwa usulan sistem zonasi harus segera diterapkan terlebih Dinas Sosial memiliki data by name by address.

"Kami akan konsultasikan lebih lanjut, agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan," tambahnya.

Terkait distribusi, Marnabas katakan pengawasan memang tak cukup hanya pada ke pangkalan saja, tapi juga harus sampai ke para pengecer.

"Karena penjualan gas elpiji ini tidak sama seperti penjualan produk rumah tangga lainnya, rawan terbakar," tegasnya. 

Marnabas juga turut menyinggung persoalan Harga Ecer Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Rp 18 ribu. Fakta di lapangan kata dia, masih banyak pengecer yang sengaja menaikkan harga hingga Rp 25 ribu.

"Kita harus perangi hal semacam ini," sambungnya menegaskan.

Marnabas mengingatkan, jika kelangkaan elpiji 3 Kg ini terus terjadi, maka bukan tidak mungkin akan menganggu inflasi di Ibu Kota Kaltim ini.

"Dan yang paling menjadi korban adalah rakyat miskin, jadi harus segera ditegaskan," sambungnya.

Menanggapi hal tersebut, Sales Brand Manager Rayon II Samarinda dan Kukar, Zulfirman membenarkan bahwa dari uji petik lapangan yang dilkaukan pihaknya, ditemukan beberapa oknum nakal yang dan masyarakat ekonomi mampu yang membeli elpiji 3 Kg. 

"Untuk kelangkaan kami masih crosscheck dahulu, memang ada penyesuaian kuota," tambahnya.

Zulfirman mengatakan pihaknya akan menegaskan dan melakukan pembinaan kepada agen yang nakal, maka perlu partisipasi masyarakat jika menemukan kasus dengan menyertakan bukti foto dan video.

"Lapor ke call center kita 135, karena sangat minim laporan yang masuk ke kita," pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi