search

Berita

MenpanRBAbdullah Azwar AnasAnggaran KemiskinanProgram KemiskinanPengentasan Kemiskinan

Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun Habis untuk Studi Banding, Begini Klarifikasi KemenPANRB

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 30 Januari 2023 | 807 views
Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun Habis untuk Studi Banding, Begini Klarifikasi KemenPANRB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas. (Sumber: Website KemenPANRB)

Presisi.co - Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas mengklarifikasi perihal dana Rp500 triliu untuk program penanganan kemiskinan yang habis hanya untuk studi banding dan rapat-rapat disejumlah instansi pemerintah. 

Hal tersebut Anas jelaskan lewat keterangan resminya sebagaimana yang diberitakan Suara.com, jaringan Presisi.co pada Minggu, 29 Januari 2023, kemarin. 

“Ada sejumlah instansi, terutama di beberapa daerah yang program kemiskinannya belum sepenuhnya berdampak optimal. Misal ada studi banding soal kemiskinan, ada diseminasi program kemiskinan berulang kali di hotel. Faktualnya itu ada, tapi bukan kurang lebih Rp500 triliun habis untuk studi banding dan rapat,” ucap Anas. 

Dalam sosialisasi kebijakan baru mengenai jabatan fungsional secara hybrid di hadapan kementerian/lembaga dan pemda beberapa hari lalu. Telah ia paparkan bahwa logical framework pemda soal pengentasan kemiskinan harus fokus. Bila golnya pengentasan kemiskinan, maka programnya misalnya adalah peningkatan daya beli warga hingga meningkatkan akses murah terkait pendidikan untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga menengah ke bawah.

“Jadi, bukan semua anggaran untuk studi banding atau rapat, tapi sebagian ada sehingga belum sepenuhnya selaras dengan tujuan. Ada pula yang ingin mengurangi stunting, tapi kegiatannya sosialisasi gizi, di sisi lain pembelian makanan untuk bayi malah tidak dialokasikan,“ sebutnya. 

Ia menegaskan, saat ini pemerintah terus mengakselerasi Program Reformasi Birokrasi (RB) tematik pengentasan kemiskinan sebagai dukungan penguatan tata kelola birokrasi untuk mencapai target penurunan kemiskinan menjadi 7 persen pada 2024.

Hingga September 2022 berdasarkan data BPS, kemiskinan Indonesia sebesar 9,57 persen menurun dibanding tingkat kemiskinan pada September 2021 sebesar 9,71 persen.

“Target kemiskinan pada 2024 adalah 7 persen. Artinya, bila mengacu data per September 2022, maka dalam dua tahun ke depan minimal kita harus turunkan kemiskinan kira-kira 1,2 persen per tahun sehingga bisa mencapai 7 persen pada 2024. Ini tugas yang tidak ringan,“ ujar Anas.

Sehingga Presiden Jokowi, kata dia, menginstruksikan agar seluruh komponen pemerintah, dari pusat ke daerah bergerak selaras.

“Dalam konteks Kemenpan RB, kami ditugasi soal tata kelola birokrasi. Maka salah satu langkahnya, mulai tahun ini berbagai penilaian reformasi birokrasi kita bikin lebih terfokus melalui isu-isu tematik. Salah satunya soal penanggulangan kemiskinan,” tuturnya. (*)

Editor: Yusuf