search

Berita

subsidi motor listrik kendaraan listrik otomotif indonesia subsidi mobil

Kontroversi Subsidi Motor Listrik yang Dinilai Tidak Tepat

Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 24 Desember 2022 | 1.364 views
Kontroversi Subsidi Motor Listrik yang Dinilai Tidak Tepat
Ilustrasi. (Istimewa)

Presisi.co - Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bahwa kebijakan pemberian subsidi untuk motor listrik lebih ditujukan pada ojol, dan ternyata ini memunculkan kontroversi subsidi motor listrik. MTI atau Masyarakat Transportasi Indonesia menilai rencana ini adalah langkah yang kurang tepat atau salah sasaran.

Banyak juga yang menganggap kebijakan ini tak tepat karena seharusnya yang diberi subsidi adalah angkutan umum, dan ojol masih belum tergolong sebagai angkutan umum. Berbagai jenis kritikan tentang subsidi motor listrik mulai memenuhi media.

Pendapat Tentang Subsidi Produk Esemka

Dilansir dari Kompas, Anggota Komisi VII DPR Republik Indonesia Mulyanto memberi usulan untuk pemerintah memberi subsidi kepada pembelian mobil listrik produk Esemka. Menurutnya ini akan bermanfaat untuk pengembangan industri otomotif di dalam negeri. Mulyanto sebelumnya juga menilai bahwa program subsidi senilai 6,5 juta untuk masyarakat membeli motor listrik ini rupanya terlalu mengada-ada.

Menurutnya hal itu hanya akan menguntungkan pihak pengusaha, sementara itu masyarakat kecil tak mendapatkan keuntungan apa-apa. Hanya orang yang mampu saja yang dapat menikmati hal itu.

Pendapat Tentang Ketidaktepatan Sasaran Dana Subsidi

Kontroversi subsidi motor listrik tak hanya sampai di situ saja. Pihak kontra menilai bahwa dana subsidi lebih baik dipakai untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas. Namun juga ada yang setuju dengan munculnya rencana tersebut, salah satunya yakni dari kalangan pengusaha.

Banyak yang menilai bahwa pemberian subsidi pemerintah untuk mobil dan motor dengan tenaga listrik nantinya hanya akan memberi beban keuangan negara. Penggunaan kendaraan listrik merupakan hal yang masih baru untuk masyarakat Indonesia. Mengingat selama puluhan tahun sudah biasa pakai kendaraan dengan BBM. Butuh waktu lama untuk penetrasi produk ke masyarakat, salah satu faktornya karena masyarakat belum banyak tahu plus minus dari kendaraan listrik.

Ancaman Bagi Pejalan Kaki Karena Tidak Bersuara

Muncul juga kekhawatiran akan keselamatan para pengguna jalan, khususnya pejalan kaki. Dikarenakan kendaraan listrik tak bersuara seperti kendaraan lain. Apa perlu memakai suara buatan supaya terdengar layaknya motor biasa? Dilansir dari Kompas, Direktur dari Sarana Transportasi Darat Kemenhub, Danto Restyawan menyebutkan bahwa tentang penggunaan suara motor listrik memang belum diatur undang-undang.

Tetapi Kemenhub nantinya akan meninjau ulang aturan itu diperlukan atau tidak, demi keselamatan bersama. Hingga saat ini belum ada kasus berupa kecelakaan fatal yang mana melibatkan kendaraan listrik di jalanan.

Tetapi, jika tren percepatan pada kendaraan listrik itu berhasil dan semakin banyak mobil atau motor listrik di jalan yang mulai sangat meresahkan, maka tentunya aturan seperti ini sangat dibutuhkan. Meski banyak kontra, sebagian masyarakat juga mendukung tentang kebijakan ini. Jadi, itu dia berbagai kontroversi subsidi motor listrik yang akhir-akhir ini cukup menghebohkan. (*)

Editor: Redaksi