search

Opini

Dampak PertambanganTambang Batu BaraUniversitas Islam Negeri Jakarta

Dampak Pertambangan Terhadap Kelestarian Alam

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 09 Desember 2022 | 1.677 views
Dampak Pertambangan Terhadap Kelestarian Alam
Ilustrasi. (Istimewa)

Presisi.co - Sebagai negara yang mempunyai julukan pari-paru dunia, Indonesia mempunyai banyak sekali pulau yang terselimuti oleh hutan lebat. Namun pada beberapa dekade belakang ini, banyak negara mengencam akan kelestarian alam yang terjadi di indonesia. Hal tersebut dikarenakan semakin banyaknya industri-industri pertambangan yang mulai muncul di indonesia. Tak pelak industri pertambangan baru tersebut melakukan sesuatu hal yang merusak lingkungan agar mendapatkan keuntungan yang besar. Berkurangnya sumber keseimbangan alam seperti hutan, air dan tanah yang subur sebagian besar disebabkan oleh kegiatan pertambangan yang menghasilkan polutan yang sangat besar sejak awal eksploitasi sampai proses produksi dan hanya mementingkan keuntungan pribadi tanpa memperhatikan faktor kelestarian lingkungan.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai penduduk terbesar. Angka pertumbuhan penduduk negara indonesia pun cukup besar, hal tersebutlah yang menyebabkan kenaikan yang begitu besar akan ketergantungan hasil tambang, baik minyak, batubara, emas, ataupun gas. Semakin besar skala kegiatan pertambangan, makin besar pula areaa dampak yang ditimbulkan. Perubahan lingkungan akibat kegiatan pertambangan dapat bersifat permanen, atau tidak dapat dikembalikan kepada keadaan semula.

Berbicara soal baik atau tidaknya suatu pekerjaan itu semua tergantung dari dampak positif dan negatif yang di hasilkan dari pekerjaan tersebut. Ada pekerjaan yang bermanfaat bagi banyak orang dengan dampak negatif yang sangat kecil dan ada pekerjaan yang merugikan banyak orang lalu hanya menguntungkan sebagian orang.  

Dilihat dari sisi negatif, industri pertambangan memiliki dampak negatif yaitu kerusakan lingkungan. Daerah yang menjadi tambang akan terkikis sehingga menimbulkan erosi. Limbah pengolahan tambang juga mencemari lingkungan. Kegiatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida yang berkontribusi terhadap efek rumah kaca dan pemanasan global. Dampak negatif penambangan juga dapat mengancam keselamatan pekerja tambang dan warga sekitar tambang.

Hal ini didukung oleh oleh berbagai kasus kerusakan yang terjadi di negara kita, yang pertama ada tambang pasir di sulawesi selatan. Di kutip dari BBC News Indonesia para nelayan selalu merugi karena ikan yang mereka dapatkan berkurang drastis dari 10 ekor ikan tenggiri per hari menjadi 1 ekor per hari, hingga mereka harus menggadaikan emas dan perahunya dan terancam anak mereka tidak bisa melanjutkan studinya. Selanjutnya datang dari Bangka Belitung daerah penghasil 90% timah Indonesia ini juga memiliki masalah dalam kerusakan lingkungan dan korban jiwa yang di akibatkan oleh pertambangan. Berdasarkan catatan WALHI dari 2017 hingga 2020, ada 59 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tambang timah yang didominasi tambang timah rakyat (ilegal) baik di darat maupun di laut. Korban tertinggi pada 2019 dengan 25 jiwa sementara di 2020 sudah 19 jiwa. “Kecelakaan seringkali terjadi karena banyak masyarakat kita yang diiming-imingi keuntungan besar menambang timah, makanya aspek penting seperti keselamatan kerja seringkali diabaikan,” kata Dr. Ibrahim, kepada Mongabay Indonesia, Senin [14/9/2020].

Kurangnya edukasi teknis juga menjadi faktor terjadinya kecelakaan tambang timah rakyat (ilegal), ditambah pertambangan sering dilakukan di lahan yang sama. Kasus kerusakan lingkungan di darat akibat pertambangan timah lainnya yaitu banjir setinggi dua meter yang melanda Kota Pangkal Pinang pada Februari 2016. Salah satu faktor penyebab banjir tersebut adalah sungai yang mengalami pendangkalan akibat aktivitas pertambangan timah. Dan masih banyak lagi dampak negatif yang dihasilkan dari pertambangan didalam negeri ini.

Penambangan bisa menjadi pekerjaan yang baik karena pertambangan sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Banyak yang pertambangan bisa hasilkan untuk kehidupan manusia. Tanpa manusia sadari selama kehidupannya, mereka menggunakan barang, energi yang semuanya merupakan hasil dari tambang. Mulai dari handphone, laptop, peralatan rumah tangga hingga energi seperti listrik semuanya berasal dari tambang. Kemajuan teknologi mungkin tidak akan se-maju sekarang jika tambang nya pun tidak maju dalam menggali hasil bumi yang melimpah ini.

Lalu bagaimana cara menanggulangi dampak kerusakan lingkungan yang dihasilkan oleh pertambangan? Jawabannya adalah reklamasi. Reklamasi dilakukan untuk mengatasi terbengkalainya lahan bekas galian. Hal ini memungkinkan untuk digunakan dalam bentuk lain yang tidak membahayakan kondisi lingkungan. Perusahaan pertambangan wajib merencanakan proses reklamasi dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat akan lingkungan. Walaupun hasil dari reklamasi ini tidak bisa mengembalikan 100% kondisi alam seperti semula namun reklamasi ini bisa membantu membuat ekosistem yang baru.

Dalam pertambangan juga terdapat istilah Good Mining Practice adalah seluruh proses pertambangan yang dilalui dari awal sampai akhir harus dilakukan dengan baik dengan mengikuti standar teknis maupun hukum yang telah ditetapkan, mengikuti norma dan peraturan yang berlaku sehingga dapat mencapai tujuan pertambangan dengan efisien. Ciri-ciri Perusahaan yang Good Mining Practice adalah Mentaati hukum/perijinan, mempunyai perencanaan teknis pertambangan komprehensif dan mengikuti standar, menerapkan teknologi pertambangan yang sesuai dan benar serta mengikuti standar teknis berlandaskan efektivitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan dan partisipasi masyarakat, mengakomodir kemampuan/ dan partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah optimal, meningkatnya kemampuan/kesejahteraan masyarakat sekitar, menciptakan pembangunan berkelanjutan

Atas dasar tuntutan-tuntutan tersebut, maka industri pertambangan wajib melakukan Praktek Pertambangan Yang Baik (Good Mining Practice) yang secara umum adalah suatu kegiatan pertambangan yang mentaati aturan, terencana dengan baik, menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir keinginan dan partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar serta menciptakan pembangunan yang berlanjutan.

Jadi apakah pertambangan adalah pekerjaan yang baik? Ya pertambangan adalah pekerjaan yang baik, walau dampak negatif yang dihasilkan cukup besar tetapi pertambangan akan membantu memperbaiki itu semua dengan reklamasi yang diatur pemerintah dalam UU No.3 tahun 2020. Dampak positif yang dihasilkan dari pertambangan ini cukup besar berperan dalam kehidupan hal tersebut membuat pertambangan menjadi pekerjaan yang mulia. Menurut penulis pertambangan adalah pekerjaan yang akan selalu digunakan dalam peradaban manusia, sangat di anjurkan apabila kita ingin bekerja dalam bidang tersebut, Jadi apakah kalian tertarik bekerja di pertambangan?

Penulis: Syifa Nurrahman, Prodi Teknik Pertambangan - Universitas Islam Negeri Jakarta.

Opini ini adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Presisi.co