search

Hukum & Kriminal

satu keluarga tewas di kaliderespenyebab kematian keluarga di kalideresupdate kasus kematian satu keluarga di kalideres

Analisis Lain Soal Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Duga Korban Sengaja ‘Dilaparkan’

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 14 November 2022 | 1.093 views
Analisis Lain Soal Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Duga Korban Sengaja ‘Dilaparkan’
Pintu rumah TKP satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat (sumber:istimewa)

Presisi.co – Peristiwa meninggalnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, Kamis, 22 November silam menyisakan banyak pertanyaan. Salah satunya mengenai motif dan penyebab kematian. Bagaimana bisa para korban ditemukan kepalaran?

Alhasil, Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, memiliki pendapat lain soal peristiwa tersebut. Ia menilai, sebagian besar korban, khususnya yang lanjut usia, sengaja tidak diberi makan.Dugaan tersebut, ucapnya, muncul usai menilai temuan bukti kepolisian. Pertama, adalah empat bungkus makanan di tempat kejadian perkara.

"Temuan polisi hari ini di TKP tentang bungkus sisa makanan bisa dikaitkan bahwa pelaku adalah orang keempat. Entah mengapa pelaku juga memutuskan bunuh diri dengan cara yang sama pula," tutur Adrianus dikutip dari Kompas, Senin, 14 November 2022.

Adapun bukti kedua, adalah temuan kapur barus di TKP. Adrianus menduga cara tersebut digunakan pelaku agar warga sekitar tidak curiga bahwa ada orang yang dipaksa lapar hingga merenggang nyawa.

"Sehingga, bau yang mati tidak kemana-mana. (Tapi) Ini memang dugaan saya saja," ujarnya

Sebagai informasi, penemuan satu keluarga tewas itu bermula ketika Ketua RT setempat mencium bau anyir dari dalam rumah korban pada Kamis, 11 November 2022. Usai melaporkan temuan tersebut kepada Polsek Kalideres, Ketua RT dan sejumlah personil kepolisian masuk ke dalam TKP.

Di dalam rumah, ditemukan setidaknya empat mayat di tiga ruangan berbeda yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang.

Keempat mayat tersebut teridentifikasi sebagai Rudyanto Gunawan, 71 tahun, suami; Reny Margarethan Gunawan, 68 tahun, istri; Dian Febbyana, 42 tahun, anak; dan Budyanto Gunawan, 68 tahun, adik Rudyanto.

Beradasarkan hasil autopsi mediko-legal atau autopsi forensik, ditemukan fakta bahwa korban ternyata tidak makan dan minum sebelum meninggal dunia. Kesimpulan ini diperoleh setelah dokter forensik membedah lambung korban. Selain itu, petugas juga tidak menemukan tanda kekerasan apapun di sekujur tubuh korban. (*)

 

Editor: Bella