search

Advetorial

dprd samarindaPenertiban PKLTaman Tepian MahakamJukir Liar Samarinda

Komisi II DPRD Samarinda Minta Pemkot Kaji Ulang Penertiban PKL di Taman Tepian Mahakam

Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 03 Oktober 2022 | 1.508 views
Komisi II DPRD Samarinda Minta Pemkot Kaji Ulang Penertiban PKL di Taman Tepian Mahakam
Suasana Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPRD Samarinda bersama Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM). (Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakhruddin mendukung perjuangan Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM), untuk tetap menggelar dagangan mereka di Taman Tepian Mahakam.

Lewat pemaparan IPTM dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Samarinda, Fuad menemukan bahwa masalah di Tepian Mahakam itu lebih terfokus pada prakti premanisme dan juru parkir liar.

"Jukirnya yang bermasalah, artinya yang ditindak seharusnya jukir," ucap Politisi Gerindra itu usai rapat dengar pendapat (RDP) bersama IPTM di Kantor DPRD Samarinda pada Senin, 3 Oktober 2022.

Berdasarkan pemaparan masing-masing pihak, Komisi II DPRD Samarinda disebutnya, meminta pemkot untuk mengkaji ulang penertiban PKL di Taman Tepian Mahakam yang per hari ini, sudah tidak boleh lagi menggelar rombong mereka.

"Karena menurut informasi mereka (pedagang, Red) minta diberikan ruang untuk komunikasi tapi langsung ditindak seperti itu," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua IPTM, Hans Meiranda Ruauw merasa bersyukur aspirasi yang mereka sampaikan ke telinga wakil rakyat Kota Tepian ini, bisa disambut dengan baik. Menurutnya, kebijakan pemkot untuk mengembalikan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) akibat aktivitas tak terkendali di Taman Tepian Mahakam, tak sejalan dengan pemahaman IPTM.

"Ada perbedaan sudut pandang antara pemerintah yang menutup dengan kami yang menilai itu tidak tepat," ucap Hans, kepada awak media.

IPTM yang sebelumnya membawahi 27 lapak PKL dari 81 anggota, dikatakan Hans telah melaksanakan kewajibannya. Yakni berjualan sambil menjaga taman dan melarang parkir pengunjung di Tepian Mahakam.

"Penutupan ini tentu cukup berat. Tapi kami menghormati prosedur yang sedang diupayakan oleh DPRD," ungkapnya. 

Sementara, terkait aktivitas juru pakir (Jukir) liar di Tepian Mahakam, dijawab oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu. Ia menyatakan bahwa adanya pedagang IPTM turut memicu parkir liar oleh para pengunjung.

"Tadi saya sampaikan ketika ada parkir di badan jalan membuat ada hambatan samping," paparnya.

Disinggung terkait penjagaan di Jalan Gajah Mada sendiri, Manalu menyebut telah ada sejumlah petugas Dishub yang berjaga.

"Petugas sudah ada berjaga hari ini hingga malam, kami buat beberapa shift," pungkas Manalu. (*)

Editor: Yusuf