Penulis: Redaksi Presisi
Samarinda, Presisi.co – Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kalimantan Timur (Sekda Kaltim), Riza Indra Riadi sampaikan alasan terkait evaluasi kerja sama penangkapan ikan lintas provinsi atau andon yang sudah berjalan sejak 2018 lalu.
Riza mengatakan, evaluasi kerja sama dibidang maritim yang sejatinya berakhir pada tahun 2022 ini, lantaran masih ditemukannya sejumlah pelanggaran tangkap ikan yang tak jarang berakhir di meja hijau atau persidangan.
“Sebab yang saya tahu, baru sekarang bisa dilakukan evaluasi kerja sama ini," ungkapnya.
Menurut dia, pelanggaran yang terjadi tak hanya dilakukan oleh para nelayan yang masuk dalam andon. Tapi juga ada sejumlah oknum yang berasal dari luar andon dimaksud.
“Evaluasi perlu dilakukan agar kerja sama berikutnya bisa disusun lebih baik dengan mempertimbangkan kebutuhan riil di lapangan,” sebutnya.
Sementara, tujuh provinsi kerja sama andon ini adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Bali.
"Kita mau semua nelayan bekerja aman dan nyaman. Tidak melanggar batas dan lain-lain," tegas Riza.
Keamanan dan kenyamanan yang dirancang dalam kerja sama andon ini diyakini Riza akan sangat berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan.
"Ikan itu juga makhluk Tuhan. Tapi nelayannya harus kita atur," pungkasnya. (Zk/Adv/diskominfokatim)
