search

Advetorial

EA Rafiddin Rizal DLH KaltimPemprov Kaltim

DLH Kaltim Pastikan Pembangunan Tetap Perhatikan Aspek Lingkungan Hidup

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 20 Juni 2022 | 1.637 views
DLH Kaltim Pastikan Pembangunan Tetap Perhatikan Aspek Lingkungan Hidup
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim, EA Rafiddin Rizal menjadi narasumber dalam talkshow yang digelar TVRI Kaltim. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim, EA Rafiddin Rizal memastikan bahwa pembangunan di Benua Etam tetap mengedepankan kualitas terhadap kelestarian lingkungan.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menaruh perhatian serius pada sektor lingkungan. Terlebih, efek negatif terhadap kelestarian lingkungan seperti pencemaran dan menurunnya jumlah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui mesti segera dicarikan solusi.

Dalam talkshow yang berlangsung di TVRI Kaltim, Senin (20/6), Rizal menerangkan, secara umum kondisi di Bumi Etam berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) masih baik.

"IKLH ini merupakan metode untuk mengetahui indikasi awal dan memberikan kesimpulan cepat tentang kondisi atau mutu lingkungan hidup pada satu periode tertentu," jelas Rizal yang hadir sebagai salah satu narasumber pada talkshow yang mengusung tema Menyeimbangkan Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup di Provinsi Kalimantan Timur itu.

Rizal melanjutkan, IKLH Kalimantan Timur untuk tahun 2021 berada pada posisi 75,05. "Ini masih dalam kategori baik, di mana kategori baik itu berkisar dari angka 70 sampai dengan 89," sebut Rizal.

Nilai yang dipaparkan Rizal, merupakan akumulasi dari Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara, Indeks Kualitas Lahan, dan Indeks Kualitas Air Laut. "Namun dari keempat Indeks Kualitas tersebut, untuk Indeks Kualitas Air memang berada di bawah standar," ucapnya.

Rizal pun menguraikan masalah yang terjadi. Tidak tercapainya standar Indeks Kualitas Air disebabkan di beberapa bagian sungai di Kaltim terjadi kegiatan illegal.

Kegiatan tak berizin yang dimaksud Rizal seperti pembalakan hutan. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas air sungai di sekitarnya, terutama terkait dengan kandungan Total Suspended Solid (TSS), yakni kandungan tanah atau pasir yang terlarut dalam air.

Dalam hal pembangunan, DLH Kaltim selalu mengingatkan kepada pemrakarsa kegiatan pembangunan untuk tetap menjaga aspek lingkungan hidup.

"Tujuannya adalah, dengan adanya pembangunan tersebut, dampak positifnya akan lebih besar daripada dampak negatifnya," pungkasnya. (Lani/adv/diskominfokaltim)

Editor: Yusuf