Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 18 April 2022 | 432 views
Samarinda, Presisi.co - Level ekspor non migas Kalimantan Timur (Kaltim) kokoh berada di puncak atas secara nasional. Hal tersebut, disampaikan langsung oleh Kepala Disperindagkop-UKM Kaltim, Yadi Robyan Noor belum lama ini.
“Pertumbuhan nilai ekspor non migas Kaltim mencapai 80,75 persen, tertinggi kedua nasional, meski saat ini pandemi Covid-19,” katanya.
Mantan Karo Humas Kaltim ini menyebut, ekspor non migas Kaltim yang selama ini memberi sumbangan terhadap perekonomian nasional, di antaranya, sarang burung walet, udang, kayu olahan, pakan hewan, karet, palm kernel, palm acid oil, rumput laut, CPO, cangkang sawit, fatty palm oil, lada, lidi nipah, minyak jelantah, pupuk, batu bara dan migas.
“Hebatnya, lidi nipah Kaltim sudah mulai diekspor hingga ke Timur Tengah dan permintaanya terus meningkat,” bebernya seraya menambahkan komoditas yang unik dan khas Kaltim yakni bawang tiway, ulap doyo dan sulam tumpar.
Ke depan, lanjut Roby, instansinya merancang sejumlah program yang bertujuan menguatkan sektor UMKM dengan target pada tahun 2023 minimal 100 UMKM yang produknya sudah ekspor.
Selain itu, menguatkan kerja sama antar daerah seperti kerjasama dengan Bali, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan.
“Dengan Sulteng transaksi kerja sama perdagangan mencapai Rp2,8 miliar, sedangkan terbesar dengan Bali Rp23,05 miliar setelah itu Kalsel Rp13,7 miliar,” bebernya seraya menambahkan produk UMKM dipasarkan sekaligus membantu promosi pariwisata. (*)