Penulis: Yusuf
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Andi Harun menyebut, kabar terkait pengusiran salah seorang siswi yang bersekolah di SDN 002 Samarinda Seberang, murni akibat kesalahpahaman dan telah diselesaikan dengan baik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
“Atas nama pemerintah kota dan warga Samarinda, saya meminta maaf atas kegaduhan yang seharusnya tidak terjadi di ruang publik ini. Karena ini, saya nyatakan, terjadi hanya kesalahpahaman,” ucap Andi Harun.
Andi Harun yang turun langsung sebagai penengah atas peristiwa ini bahkan memberikan jaminan kepada bocah tersebut untuk bersekolah hingga lulus jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Tepian.
Jaminan untuk mendapatkan pendidikan yang layak itu, tak hanya dihadiahkan Andi Harun kepada bocah berinisial MF (10). Tapi juga, dua anak lain yang tinggal serumah dalam perawatan bibinya, yakni Siti Munarwah.
“Pemkot Samarinda akan menanggung tiga anak ini hingga mereka tamat SMA," kata Andi Harun, usai mediasi yang berlangsung di kediaman bocah tersebut pada Senin, 6 Juni 2022.
MF yang ditinggal wafat oleh sang ibu sejak umurnya masih berumur 3 tahun, diketahui hidup dalam perwatan Munarwah. Apalagi, ayah dari bocah tersebut, hingga kini masih menjalani hukuman di penjara.
"Tidak mudah jadi seorang ibu Munawarah, harus menanggung tiga anak dan ponakan dari dua keluarga yang berbeda, belum lagi masalah hidup dihadapi bersama suami," tuturnya.
Sementara, anak tertua Munarwah yang sudah tamat SMA pun ikut mendapat bantuan untuk melanjutkan studi di bangku kuliah.
“InsyaAllah akan kami uruskan kuliahnya, kami usahakan hingga dia sampai sarjana," ucap Andi Harun.
Di sisi lain, Pemkot Samarinda disampaikan Andi Harun juga mendaftarkan kediaman Munarwah untuk masuk dalam program bedah rumah.
"Rumah ini dihuni banyak orang. Saya pinta untuk segera memasukan dalam program bedah rumah. Mudahan ini bermanfaat bagi ibu Munawarah," sebutnya.
Sebelum beranjak pergi, Andi Harun juga memberi bantuan berupa uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari Munarwah bersama keluarga. (*)
Editor: Yusuf
