Ingin Punya Maskapai Sendiri, Pemkot Samarinda Rangkul PT Big Jet
Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 20 Mei 2022 | 1.496 views
Samarinda, Presisi.co - Sejak virus Covid-19 melanda Kota Tepian pada 2020 silam, industri penerbangan mengalami tekanan dan pukulan yang sangat luar biasa.
Demikian pula riwayat dua maskapai yang pernah eksis di Bandara Temindung Kota Samarinda, Karlas Aviation dan Express Air, telah resmi berhenti beroperasi sejak bandara ditutup pada 23 Mei 2018 karena dinilai sudah tak layak beroperasi.
Berangkat dari hal tersebut, Pemerintah Kota Samarinda berencana memiliki sendiri maskapai penerbangan baru di Bandar Udara APT Pranoto Samarinda. Dua sektor peluang bisnis yang disorot adalah usaha penerbangan kargo dan penerbangan perintis.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan, berdasarkan pertemuan antara Perumda Varia Niaga, APT Bandara Pranoto Samarinda, PT Big Jet dan Pemkot Samarinda pada Jumat, 20 mei 2022 di Balai Kota, menghasilkan kesepakatan untuk menindaklanjuti kerja sama empat pihak tersebut.
"Kami rencanakan tahun 2022 ini terwujud. Estimasi paling lambat awal tahun depan (2023, Red) kita akan memiliki penerbangan sendiri. Samarinda Airlines atau Varia trans namanya nanti, untuk penerbangan kargo dan perintis," kata Andi Harun kepada awak media.
Ia melanjutkan, setelah maskapai Karlas Aviation dan Express Air berhenti beroperasi di Samarinda, ditambah terjadinya pandemi Covid-19 membuat sektor usaha penerbangan memiliki peluang besar untuk dikembangkan.
Rencana pembangunan maskapai sendiri, sebut Andi Harun, merupakan pasar yang surut bisnis sekaligus potensi agar Kota Samarinda bisa melakukan pelayanan di bidang penerbangan. Ia menyebut wacana ini tidak hanya untuk Kota Samarinda tapi juga untuk daerah-daerah di Kaltim.
"Usaha kargo juga begitu, kalau setiap hari di Balikpapan itu hingga 150 ton, kita hanya sekitar 8 ton, karena tidak ada penerbangan kargo yang masuk di Samarinda. Nah, peluang bisnis ini kami lihat sebagai potensi dan peluang besar," terang mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut.
Andi Harun menambahkan, jika pembangunan maskapai terealisasi, maka pengelolannya akan berada di bawah naungan Perumda Varia Niaga. Mencuat pula bisnis tersebut dijalankan oleh pemerintah dengan membentuk perusahaan patungan atau Joint Venture bersama empat pihak yang terlibat.
Andi Harun menyatakan model bisnisnya masih akan dibangun secara teknis. Kendati nantinya akan murni milik pemerintah.
"Mungkin pertama kita akan sewa ya, seiring dengan perkembangan bisnis ini, jika potensi pasarnya sesuai yang kita harapkan, maka kita mungkin bisa punya pesawat sendiri, tapi tentu melalui pendekatan bisnis to bisnis," papar Andi Harun.
Untuk diketahui, lokasi rencana pembangunan usaha penerbangan kargo nantinya akan berada di sebelah kanan Terminal VIP Bandar Udara APT Pranoto. Sementara sistem bisnis yang dibangun adalah bagi hasil.
"Nanti sistem bisnis dengan APT Pranoto kita bagi hasil, karena yang punya lokasi adalah otoritas bandara dan kami yang bangun," pungkas Andi Harun. (*)