search

Daerah

ASPEKSINDOandi harunMenteri KKP RI

Wali Kota Samarinda Andi Harun Resmi Dilantik sebagai Ketua Umum Aspeksindo

Penulis: Yusuf
Kamis, 24 Februari 2022 | 1.907 views
Wali Kota Samarinda Andi Harun Resmi Dilantik sebagai Ketua Umum Aspeksindo
Andi Harun saat memimpin puluhan pengurus menyatakan ikrar Aspeksindo. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda Andi Harun resmi dilantik sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) periode 2021-2025 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta pada Kamis, 24 Februari 2022.

Andi Harun bersama para pengurusnya, dilantik berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pengurus Aspeksindo 2022-2025 Nomor 001/SK/DPP/Aspeksindo/1/2022 dihadapan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Dalam sambutannya, Andi Harun menyebut seluruh anggota Aspeksindo yang beranggotakan 333 daerah se-Indonesia akan berupaya membumikan gerakan yang menjadi tujuan organsisasi dan kemajuan bangsa dari wilayah pinggiran.

“Mari kita gelorakan motivasi membangun Indonesia dari pinggiran,” seru Andi Harun.

Andi Harun yang juga Wali Kota Samarinda ini bahkan turut merincikan potensi besar yang harusnya bisa dimanfaatkan dari panjang garis pantai Indonesia sepanjang 99.093 km2. Dengan luas daratannya mencapai sekitar 2,012 juta km2 dan laut sekitar 5,8 juta km2 (75,7%), 2,7 juta kilometer persegi diantaranya termasuk dalam Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).

“Laut Indonesia yang luasnya 2,5 kali lipat dari wilayah daratan pastinya memiliki potensi yang sangat besar, baik dari segi kekayaan alam maupun jasa lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan ekonomi pada tingkat lokal, regional dan nasional,” terangnya.

Mengutip pernyataan Mantan Menteri Kelautan RI, Rohkmin Dahuri, Andi Harun katakan jika saat ini, pemerinta perlu mendongkrak lagi presentase pendapatan domestik bruto (PDB) yang berasal dari sumber daya pesisir dan laut, yang baru mencapai angka 20 persen.

“Potensi sumber daya perikanan laut diperkirakan sebesar 6,2 juta ton pertahun namun hingga kini baru dimanfaatkan 62 persen,” kata dia.

Padahal, potensi sumber pangan laut harusnya tidak dilihat dari sisi ekonomis saja. Melainkan juga, sisi strategis dalam penyediaan bahan pangan dan protein dari lautan.

“Sebagian daerah tertinggal di Indonesia, berada di pesisir kepulauan. Padahal dukungan sumber daya alam yang sangat kaya mestinya bisa memberikan kesejahteraan lebih berlipat lipat,” paparnya.

“Kuncinya butuh perpektif membangun Indonesia dari pinggiran,” sambung Andi Harun menegaskan.

Konkret ia sampaikan, sedikitnya ada 11 sektor ekonomi kelautan yang dapat dikembangkan oleh pemerintah dengan melibatkan Aspeksindo. Di antaranya, perikanan tangkap dan budidaya. Industri pengolahan hasil perikanan, bioteknologi kelautan, pariwisata bahari, industri jasa maritin hingga perhubungan laut. (*)

Editor: Yusuf