Kesal Hp Disita, Dua Santri di Samarinda Hantam Kepala Ustadz dengan Balok Hingga Tewas
Penulis: Jati
Rabu, 23 Februari 2022 | 1.755 views
Samarinda - AE (43), salah seorang ustadz di Pondok Pesantren Daarussa'adah, Jalan Mugirejo Samarinda dikabarkan tewas akibat dikeroyok dua orang santrinya pada Rabu, 23 Februari 2022.
Kapolsek Sungai Pinang Kompol Irwanto, melalui Kanit Reskrim Iptu Bambang saat dihubungi awak media menyebutkan, peristiwa nahas ini dipicu oleh kekesalan dua santri, saat handphone milik HR disita oleh AE saat pelajaran berlangsung.
Sekira pukul 05.30 wita dini hari selepas menunaikan ibadah subuh, HR yang juga ditemani AA berniat mengambil handphone miliknya tersebut. Sebagai bentuk hukuman karena bermain handphone pada jam pelajaran, korban pun tak memberikan barang milik HR itu.
"Jadi awalnya handphone pelaku (HR) ini disita sama korban (AE). Namun si korban tidak ingin memberikan Handphone tersebut. Yang akhirnya pelaku kesal langsung mengeroyok korban, dengan menggunakan balok," ungkap Polsek Sungai Pinang, Kompol Irwanto, melalui kanit reskrim Polsek Sungai Pinang melalui telepon seluler.
Salah seorang saksi yakni EK (33) yang tengah melintas pun melihat AE tengah kritis dengan dengan luka robek di bagian kepala serta dahinya.
"Jadi ada satu saksi yang melihat korban sudah terkapar langsung segera membawa korban menuju rumah sakit. Tepat pukul 07.30 Wita, korban akhirnya meninggal dunia," ungkapnya.
Kejadian itu kemudian langsung dilaporkan ke Unit Reskrim Polsek Pinang guna ditindaklanjuti.
"Kami langsung melakukan penyelidikan atas kematian AE. Akhirnya sekitar setengah jam, kami langsung mengamankan kedua remaja yang tak lain santri dari pesantren itu," imbuhnya.
Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan dua bilah balok kayu yang digunakan AA dan HR sebagai alat untuk menghabisi nyawa AE
Kini, kedua santri itu telah dibawa oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Samarinda guna penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kasar Rekrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena membenarkan bahwa kedua santri itu telah diamankan dan ditangani oleh Reskrim Polresta Samarinda.
"Ya, sekarang lagi di proses di Polresta untuk mengambil keterangan dari kedua pelaku," singkatnya. (*)