Penulis: Yusuf
Senin, 14 Februari 2022 | 1.935 views
Samarinda, Presisi.co - Rektor Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Prof. Ince Raden mendukung kehadiran ibu kota negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Tepatnya, di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pemindahan IKN dari Jakarta ke Kaltim ini disebut Prof Ince adalah solusi tepat yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo, terhadap persoalan dan tantangan pembangunan nasional di masa mendatang.
"Ini merupakan langkah yang tepat. Bahkan keputusan tersebut diperkuat lagi dengang keluarnya UU IKN yang juga telah disetujui DPR RI, yang notabene sebagai lembaga mewakili mandat dari rakyat," kata Prof Ince pada Minggu, 13 Februari 2022 di Kampus Unikarta, Tenggarong.
Secara akademik, Prof Ince katakan jika Pulau Kalimantan, khususnya Kaltim adalah salah satu pulau yang luas di Indonesia. Akses menuju pulau-pulau besar lainnya seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi hingga Papua cenderung lebih dekat.
"Sehingga, pengembangan di masa mendatang, jauh lebih mudah," sebutnya.
Di sisi lain, ekologi dan geografi Kaltim juga menjadi faktor penunjang hadirnya IKN Nusantara. Selain aman dari ancaman gempa, Kaltim juga disebutnya masuk dalam kategori daerah yang kondusif. Bahkan, lanjut Prof Ince, dalam konteks sejarah, Kaltim memiliki catatan peradaban yang panjang. Ini terbukti dengan bukti sejarah berdirinya Kerajaan Kutai yang keberadaanya mendahului Kerajaan Majapahit.
"Kami menilai, kepindahanan IKN ini sebuah momentum yang tepat dan tidak bisa dihentikan pihak manapun, apalagi melalui sebuah petisi. Selain itu, kepindahan IKN akan menjawab problem pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa di Indonesia," ungkapnya.
"Dengan IKN pindah ke Kaltim, akan memicu pembangunan secara cepat di kawasan Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltara, bahkan Sumatra dan Wilayah Indonesia Timur lainnya," tambahnya.
Terkait petisi yang menolak IKN di Kaltim, lanjut ditanggapi Prof Ince jika hal tersebut, merupakan hal yang wajar bagi negara yang berdemokrasi.
"Namun petisi tersebut jangan sampai dimaksudkan menghentikan IKN, kami pasti rakyat Kalimantan akan menolaknya," bebernya.
Prof Ince berharap, kehadiran IKN Nusantara di Kaltim turut membawa dampak positif bagi pembangunan sumber daya manusia di Kaltim. Khususnya pada sektor pengembangan pendidikan. Sehingga, Unikarta di Kukar dan PTN/PTS di Kaltim, tak lagi tertinggal jauh dengan PTN/PTS di Jawa. (*)