Penulis: Pre01
Sangatta, Presisi.co - Peringatan Hari Pahlawan ke 76 di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ditandai dengan pelaksanaan upacara di Halaman Kantor Bupati, Komplek Pusat Perkantoran Pemkab Kutim, Bukit Pelangi pad Rabu, 10 November 2021.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman berdiri di tribun utama selaku inspektur upacara. Upacara turut dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Joni dan Anggota DPRD Kutim lainnya. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Kutim serta undangan lainnya.
Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bupati Kutim mengatakan, semangat, tekad dan keyakinan pahlawan harus dapat menginspirasi serta menggerakkan semua. Untuk mengemban misi sejarah "mengalahkan" musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas. Hal ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2021 "Pahlawanku Inspirasiku".
"Dalam 20 tahun mendatang kita akan memasuki ‘bonus demografi’ yaitu periode dimana angka dependency ratio mencapai angka minimal. Periode ini akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan," kata Risma.
Namun di sisi lain, kecenderungan berkurangnya lapangan pekerjaan juga harus diantisipasi dengan cerdas dan seksama. Kenyataan ini harus dihadapi dengan semangat wirausaha yang sesungguhnya. Melalui peringatan Hari Pahlawan tahun ini, Risma mengajak seluruh elemen bahu membahu dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab.
Sebagai bentuk penghormatan untuk jasa dan pengorbanan para pahlawan, Risma mengajak masyarakat memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara sesuai kemampuan dan profesi masing-masing. Lebih jauh, mantan Walikota Surabaya tersebut mengatakan peringatan Hari Pahlawan 2021 menjadi momentum untuk mengajak semua menjadikan nilai-nilai kepahlawanan sebagai inspirasi, berinovasi dan bekreasi.
Ia melanjutkan, setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apapun dan bahkan bisa pula dengan menjadi pahlawan bagi ekonomi keluarganya serta komunitasnya. Sebagai penghormatan untuk jasa pengorbanan para pahlawan yang telah mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Anak-anak Indonesia dalam apapun keterbatasanmu, kalian bisa kembangkan talenta apa saja. Selama tidak ada kata menyerah dan putus asa, tetap bekerja keras di tengah keterbatasan yang ada. Teruslah menjadi anak Indonesia yang sebenarnya dengan memahami dan menghormati kesepakatan bersama. Yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. Semoga kita menjadi pemenang dalam era kehidupan normal baru," tutupnya. (*)
Editor: Yusuf
