HUT ke-76 RI jadi Momentum Kemerdekaan Pangan di Kukar
Penulis: Cika
Rabu, 18 Agustus 2021 | 857 views
Tenggarong, Presisi.co - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dijadikan sebagai momentum kemerdekaan pangan bagi para petani jagung hibrida. Melalui program Kukar Idaman yang dicanangkan oleh Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin, lahan seluas 7.600 hektare untuk budidaya jagung tersebut ditarget rampung dalam waktu 3 tahun.
"Yang menjadi lokus pertama ini Tenggarong Seberang, Sebulu, dan muara Kaman. Kita targetkan dalam jangka waktu tiga tahun minimal 7.600 hektare. Semua sudah siap, demplot kita buat untuk pengembangan jagung hibrida ini," tutur Bupati Edi Damansyah, usai penandatangan MoU dengan sejumlah stakeholder terkait di Ruang Serbaguna Kantor Bupati, Selasa 17 Agustus 2021.
Daman sapaan karib Bupati Kukar itu menyebut, pengembangan budidaya jagung hibrida di Kukar sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu. Tak sedikit petani yang mengeluh karena kurangnya stok pupuk hingga pasar yang terbatas.
"Alhamdulillah, setelah kami melakukan komunikasi koordinasi dengan stakeholder, persoalan tersebut akan ditangani dengan lebih terstruktur dan terukur dengan baik. Akan ada stimulus bibit dan pupuknya, nanti ada teman-teman perusahaan, ada pendampinganya, ada pembinaannya sampai pada teknis pemupukan itu dilakukan melalui sistem yang kami sepakati ini," jelasnya.
Daman optimis, kerjasama ini akan menjadi batu lompatan bagi industri pangan di Kukar. Dimulai dari budidaya jagung hibrida. Pemkab Kukar juga akan melanjutkan upaya yang sama ke sektor komoditi lainnya.
"Ini sebagai pintu awal masuknya, bersama stakeholder ini kita akan kaji lagi komoditas lain sampai pada bagaimana keunggulan Kukar terhadap padi sawah," terangnya.
Di bawah kepemimpinannya, sambung Daman, Pemkab Kukar dipastikan hadir mendukung perjuangan pahalawan pangan di Kukar. Ia berharap, keterlibatan seluruh stakeholder dalam menghadirkan kemerdekaan pangan di Kukar ini menjadi jawaban atas keluh kesah para petani di Kukar.
"Iya kita bisa merdekakan para petani Kukar. Merdeka dalam artian, mereka sudah kerja keras, hasilnya produksi ada yang beli, tidak terpasung dengan tengkulak, rentenir, jadi harus merdeka," pungkasnya. (*)