Lima RT di Samarinda Masih Terendam Banjir, Ini Penjelasan Andi Harun
Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 05 Juli 2021 | 739 views
Samarinda, Presisi.co – Hujan deras yang mengguyur Ibu Kota Kaltim pada Jumat 2 Juli 2021 membuat beberapa kawasan mengalami banjir dan longsor. Melalui rapat evaluasi banjir dan longsor pada Senin 5 Juli 2021, Pemkot Samarinda akan memastikan jumlah titik banjir, penyebab, solusi jangka menengah dan jangka panjang yang dapat dilakukan.
Wali Kota Samarinda Andi Harun akan membuat quick response untuk puluhan titik banjir baru dan lama, serta longsor yang terjadi pada Jumat 2 Juli 2021 itu. Sebab hal itu menurutnya dibutuhkan masyarakat. "Semua kejadian sosial, termasuk banjir, langsung diadministrasikan pemkot. Namanya pengadministrasian masalah sosial. Langsung kami respons. Baik dengan respons jangka menengah maupun jangka panjang," ungkap Andi Harun, Senin 5 Juli 2021.
Kemudian akan dinilai mana yang dikarenakan faktor teknis, dan mana yang dapat dikurangi potensi masalahnya melalui kebijakan pemerintah. "Saya memberi waktu kepada mereka (OPD) sampai Rabu (7 Juli 2021) untuk rapat kembali menyusun beberapa rekomendasi bersifat jangka pendek dan panjang," paparnya.
Andi Harun menyebut, pasca 100 hari kerjanya bersama wakilnya Rusmadi, mereka berhasil mengurangi debit air di tiga daerah langganan banjir. Yakni simpangan Mal Lembuswana, simpangan Jalan Sempaja, dan simpangan Jalan DI Pandjaitan. Walau banjir masih terjadi, namun intensitas genangan air dikatakannya relatif lebih cepat surut. "Sangat berkurang tinggi genangannya. Lalu lintas cukup aman. Yang lain tentu tidak bisa selesai dalam 100 hari," terangnya.
Mengenai banjir yang merendam rumah dari 468 kepala keluarga (KK) di Jalan M Said, Lok Bahu, Sungai Kunjang akan dilanjutkan dalam rapat Pemkot Samarinda pada Rabu 7 Juli 2021 mendatang.
Andi Harun masih mendalami masalah-masalah banjir yang ada. Seperti Jalan MT Haryono, Air Putih, yang baru-baru ini turut tergenang banjir. Banyak faktor yang perlu ditelaah guna menyiapkan solusi yang tepat. "Apa jangka pendek yang bisa dilakukan? Kami mencari tahu apakah salurannya yang tersumbat, atau karena ada aktivitas pengupasan lahan, atau mungkin di Perumahan Mediteriana ada kewajiban lingkungan yang belum selesai," urainya.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Ifran melaporkan, saat ini banjir masih menggenangi lima RT di Kelurahan Lok Bahu, Sungai Kunjang, Samarinda. Yakni di RT 22, RT 06, RT 13, RT 31, dan RT 28 yang berada di dalam Gang Surya, Gang Artania, dan Gang Mandiri. Sementara sepanjang Jalan M Said telah dinyatakan sudah kering.
Ifran melanjutkan, jembatan penghubung di Jalan M Said Gang 12 RT 12 sudah putus akibat meluapnya Sungai Karang Mumus Besar (SKMB), Jumat 2 Juli 2021 lalu. Ia menurunkan lima perahu untuk memobilitas warga. "Semua perahu masih bertahan di sana. Atas permintaan warga untuk digunakan dan mengantisipasi hujan susulan," imbuhnya. (*) Editor: Rizki