search

Daerah

Banjir Jalan M Said SamarindaIfran BPBD SamarindaLok Bahu Samarinda

Bahan Makanan Warga Jalan M Said Samarinda Terendam Banjir, Begini Situasinya

Penulis: Jeri Rahmadani
Sabtu, 03 Juli 2021 | 1.419 views
Bahan Makanan Warga Jalan M Said Samarinda Terendam Banjir, Begini Situasinya
Hujan deras yang menguguyur Samarinda, Jumat 2 Juli 2021 membuat Sungai Karang Asam Besar (SKAB) meluap. Terpantau situasi banjir di Gang Rasa RT 12, Lok Bahu, Sungai Kunjang, Samarinda. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Hujan deras yang mengguyur Kota Tepian, Jumat 2 Juli 2021 lalu, membuat Sungai Karang Asam Besar (SKAB) meluap drastis. Akibatnya, sebanyak 13 RT di Kelurahan Lok Bahu, Sungai Kunjang, dilanda banjir yang cukup dalam.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Ifran menjelaskan, ketinggian banjir berkisar hingga 60 centimeter. Saat ini berita ini diterbitkan, air terpantau belum beranjak turun.

Ifran mencatat terdapat 468 kepala keluarga (KK) yang terendam banjir dari 13 RT yang terdampak. RT tersebut adalah RT 44 dengan 35 KK, RT 06 dengan 26 KK, RT 16 dengan 50 KK. Kemudian RT 48 sebanyak 55 KK, RT 22 sebanyak 4 KK, RT 31 sebanyak 20 KK, RT 13 sebanyak 65 KK, RT 12 sebanyak 15 KK, RT 15 sebanyak 40 KK, RT 34 sebanyak KK, RT 27 sebanyak 20 KK, RT 14 sebanyak 50 KK, dan RT 28 sebanyak 70 KK.

Ifran telah menurunkan lima perahu untuk memobilitas warga. Kendati, ada 20 perahu yang akan disiapkan BPBD Samarinda jika diperlukan penambahan. Ia menyebut, genangan air paling tinggi saat ini masih terjadi di RT 14 dan RT 28 Jalan M Said, Lok Bahu, Sungai Kunjang. "Masyarakat saat ini hanya meminta perahu. Itu untuk mobilitas saja," ungkap Ifran.

Ia mengatakan, banjir diduga dipicu oleh saluran drainase yang tersumbat sampah yang menumpuk.

Dari keterangannya pula, barang-barang rumah tangga warga hingga bahan makanan seperti beras, minyak, hingga kasur juga ikut terendam banjir dan larut. Ifran menyatakan banjir saat ini paling rendah satu mata kaki yang masuk di dalam rumah warga.

Korban Banjir Butuh Bantuan

Warga Gang Rasa RT 12 Miswan menyatakan, ketinggian banjir di rumahnya saat ini mencapai selutut orang dewasa. Padahal, rumahnya berjarak sekira 20 meter dari bibir Sungai. Miswan mengaku banjir kali ini yang tertinggi. Ia tak sempat meringkas barang-barang, sebab dirinya sedang bekerja ketika genangan air datang. "Di rumah hanya ada istri yang lagi hamil tinggal menunggu hari. Bersama dua anak, jadi ya kasur terendam. Kulkas dan mesin cuci juga kena. Tidak tahu apakah masih bisa dipakai nanti," katanya, Sabtu 3 Juli 2021.

Tetangganya, Hadi Setiawandaya bersama istrinya harus mengungsi akibat banjir di Jalan M Said, Lok Bahu, Sungai Kunjang tersebut. Bahan pokok seperti beras, minyak, tak bisa diselamatkan keluarga Hadi. Ia berencana mengungsi di rumah kerabatnya. "Itu beras terbalik satu karung saat sudah ditaruh di atas. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah," kata Hadi kepada Presisi.co.

Hingga berita ini diterbitkan, hujan kembali mengguyur dengan intensitas sedang. Diberikan sebelumnya, Pemkot Samarinda bersama Pemprov Kaltim meninjau dan mendata jumlah bangunan yang berdiri di atas Sungai Karang Asam Besar (SKAB) di Jalan M Said, Senin 19 April 2021 lalu. Sayangnya, masih banyak ditemukan bangunan tak berizin yang berada cukup dekat dengan SKAB.

Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR-Pera Kaltim, Runandar menjelaskan, tahun ini diadakan swakelola Pemprov Kaltim untuk normalisasi SKAB. Normalisasi ini untuk mengurangi beberapa titik banjir di Samarinda. Khususnya sekitaran Jalan M Said.

Dituturkan Runandar, ada titik-titik masalah sosial yang harus diselesaikan mengenai normalisasi bantaran SKAB yang akan digarap Pemprov Kaltim. "Salah satunya bangunan-bangunan yang melebihi jalur hijau atau dikatakan sudah ke badan sungai. Ini yang akan ditertibkan Pemkot," ungkap Runandar. (*)