Penulis: Erlina
Samarinda, Presisi.co - Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun kembali menegaskan jika jalan umum tidak diperkenankan untuk difungsikan sebagai akses lalu lintas angkutan tambang batu bara. Hal tersebut, disampaikan Samsun kepada awak media saat dirinya mendampingi Komisi IV DPRD Kaltim melakukan tinjauan lapangan di KM 38 Simpang Samboja pada Rabu 21 April 2021.
"Jelas peraturan daerahnya sudah ada. Kalau ada kita lihat tadi bersama pansus LKPJ banyak jalan umum dialihkan untuk jalan tambang, ini sangat tidak elok dan ini mesti ada yang bertanggung jawab secara hukum," tegas Politikus PDI Perjuangan itu.
Ia melanjutkan, jalan umum yang tersebar di seluruh wilayah Kaltim dipastikan tidak bertahan lama. Lantara, tonase maksimal hanya berkisar 8 ton. Sementara, muatan batu bara atau sejenisnya yang membawa beban muatan 10 hingga 20 ton, dipastikan akan memperpendek usia jalan yang sejatinya ditujukan untuk pengendara umum.
"Ya tidak akan tahan lama karna kapasitasnya pasti over, tidak lama akan jebol lagi," terangnya.
Turut menambahkan, wakil ketua Pansus LKPJ Rusman Yaqub menyatakan jika pihaknya masih menemukan beragam kejanggalan selama tinjauan lapangan ini.
"Contoh yang ini salah satunya, mestinya drainase ini nyambung tetapi karna ada aktifitas tambang ilegal jadi seperti ini," ungkap Politikus PPP itu.
Ia menyebut, ketidakpatuhan pengusaha terhadap kewajibannya berdampak langsung terhadap citra pemerintah.
"Kalau beginikan nama pemerintah tidak ada wibawanya yang kena dampaknya rakyat, seperti ini, sudah tidak ada aktivitas lalu ditinggalkan begitu aja, sangat tidak bertanggung jawab yang seperti ini mesti ditindak" tegas Rusman
Untuk itu, Rusman berharap agar para pelaku tambang ilegal di Kaltim dapat ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemerintah pun diminta mengambil sikap tegas atas persoalan tersebut.
"Karena ini untuk publik. Kalau yang ilegal-ilegal itu untuk pribadinya, menindak ini tidak susah karna ada pelakunya jadi apa susahnya? Tapi kok lolos-lolos aja itu yang kita tidak habis pikir," pungkasnya. (*)
Editor: Yusuf
