search

Advetorial

Kampung TangguhPPKM Mikro di Samarindaandi harunWali Kota SamarindaCovid-19 SamarindaDiskominfo Samarinda

PPKM Mikro di Samarinda Berlanjut, Pemkot Samarinda Andalkan Kampung Tangguh Tekan Kasus Covid-19

Penulis: Jeri Rahmadani
Selasa, 02 Maret 2021 | 904 views
PPKM Mikro di Samarinda Berlanjut, Pemkot Samarinda Andalkan Kampung Tangguh Tekan Kasus Covid-19
Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Samarinda, Presisi.co – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro akan kembali diterapkan di Kota Samarinda. Perpanjangan PPKM Mikro ini dilakukan guna menekan angka Covid-19 yang penyebarannya terus berlangsung hingga hari ini, Selasa (2/3/2021).

Melalui rapat koordinasi PPKM Mikro Covid-19 dan Kampung Tangguh di Wilayah Kota Samarinda, yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama Polresta Samarinda, pada Selasa (2/3/2021). Rakor tersebut menghasilkan beberapa poin pembahasan.

Dikatakan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, penerapan PPKM mikro di Samarinda akan di aktualisasikan melalui program Kampung Tangguh Covid-19. Hal itu akan dirapatkan besok (3/3) bersama Satgas Covid-19 Kota Samarinda.

"Kampung tangguh Covid-19 ini dimaksudkan agar ada peningkatan kapasitas, adalah contoh dari kampung tersebut. Besok kita rapatkan dengan Satgas untuk atur teknisnya," ujar Andi Harun usai menghadiri rapat di Aula Wira Pratama Polresta Samarinda, Selasa (2/3/2021).

Disebutkan AH, sapaan karib Wali Kota Samarinda jika gambaran program Kampung Tangguh Covid-19, nantinya berjalan seperti kampung yang tadinya terbiasa tidak pakai masker, makin hari diharapkan makin disiplin pakai masker.

"Kalau tadinya di kampung tersebut kegiatan kerumunan, hajatan, tidak taat pada protokol kesehatan, makin taat pada protokol kesehatan," tambah AH, menjelaskan gambaran program Kampung Tangguh.

Selain itu, AH menyebut pihaknya akan memulai program Kampung Tangguh itu pada zona-zona yang dianggap rawan dan berpotensi terhadap penyebaran virus Covid-19. Dimana, tiap Kampung Tangguh nantinya akan didirikan posko-posko. Posko tersebut berfungsi sebagai wadah kordinasi antara semua stakeholder terkait penanganan Covid-19 di Kota Samarinda. Serta sebagai komunikasi baik terhadap data dan upaya-upaya yang akan Pemkot lakukan.

"Posko dibentuk dari tingkat RT, Kelurahan, sampai pada Kecamatan," ujar AH.

"Termasuk bahkan, yang bisa dikembangkan sampai pada pemulihan ekonomi. Saya ambil contoh misalnya RT 19 di Kelurahan Mugerjo. Ini bisa kita ambil contoh untuk kita semua," imbuhnya.

Turut menambahkan, Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif Budiman, mengatakan bahwa meski Kota Samarinda tidak masuk wilayah yang wajib menerapkan PPKM mikro, disebutnya hal itu juga sebagai penekanan pada angka Covid-19 yang masih membuat was-was masyarakat Kota Tepian.

"Tadi kita sudah membahas beberapa hal. Kampung tangguh, pos-pos yang didirikan dalam rangka PPKM mikro. Walaupun kita tidak masuk PPKM mikro, seperti kita ketahui kan itu hanya di Jawa - Bali. Tapi kita lakulan itu," sebut Arif Budiman.

Ia pun mengajak agar seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) agar masif melakukan pendisiplinan protokol kesehatan.

"Iya tugas kita bersama lah untuk menjaga kota ini, agar covid ini info-grafisnya bisa berubah dari warna kuning menjadi hijau," tutupnya.

Editor : Oktavianus