Diadu Domba Akun Bodong, Dua Wanita Ini Terlibat Baku Hantam
Penulis: Kurniawan
Sabtu, 20 Februari 2021 | 850 views
Samarinda, Presisi.co - Dua wanita warga Jalan Kehewanan, Samarinda, berinisial AS (30) dan BN (65) terlibat cekcok hingga akhirnya baku hantam. Perkelahian itu diduga lantaran adanya akun fake (Bodong) Facebook yang sengaja mengadu domba kedua wanita tersebut.
Awal mula keributan itu pada terjadi Kamis (18/2). Saat itu, AS menerima aduan jika suaminya dituding menghamili seorang gadis oleh akun Facebook yang mengaku anak BN. Tidak terima dengan tuduhan tersebut, AS lalu mendatangi BN yang saat itu tengah menjaga kiosnya, Kamis (18/2/) sekira pukul 20.00 Wita.
"Saat berada di warung AS ini datang dan meminta nomor anak BN yang di sangkanya merupakan pemilik akun yang mengatakan suaminya telah menghamili anak orang, akan tetapi BN bersikeras tidak memberikan nomor anaknya, lantaran tak dikasih AS berusaha mengobrak-abrik warung hingga terjadi keributan," jelas Ketua FKPM Pelita, Marno Mukti.
Merasa tidak puas, AS lalu diketahui sempat menarik baju dan rambut BN. Sedangkan, BN yang meski sudah berumur spontan membalas perlakuan AS dengan mengayunkan tangannya, hingga mengenai wajah AS. Tak lama berselang, anggota FKPM datang dan melerai keduanya.
"Keduanya kita amankan, dan dilakukan mediasi di pos FKPM," ungkapnya.
Setelah ditelusuri, diketahuilah akun Facebook yang mengatasnamakan anak BN itu merupakan akun fake (Bodong).
"Dari anak BN tidak mengakui akun tersebut milik dia, dan dari hasil mediasi keduanya kita sarankan untuk berdamai, dan dibuatkan surat kesepakatan bersama, namun jika masih ada pihak yang keberatan kita arahkan melapor Kepolisian," ujarnya.
Saat ini pihak FKPM masih membantu mencari keberadaan orang yang menggunakan akun bodong yang mengaku anak dari BN.
Marno meingimbau, masyarakat lebih bijak dalam menggunakan sosial media dan tidak terpengaruh oleh akun bodong yang belakang ini marak berkeliaran di linimasa warganet.
"Lebih bijak lagi menggunakan media sosial, jangan mudah percaya dan terpancing provokasi dari pihak yang tak bertanggung jawab," imbaunya.