search

Daerah

Rilis Harian Covid-19 BalikpapanWali Kota BalikpapanRizal EffendiPSBB TerbatasReaktivasi Posko Covid19

Wali Kota Balikpapan Sudah Perintahkan Camat dan Lurah Untuk Reaktivasi Posko Covid-19

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Kamis, 07 Januari 2021 | 740 views
Wali Kota Balikpapan Sudah Perintahkan Camat dan Lurah Untuk Reaktivasi Posko Covid-19
Satgas Covid-19 Balikpapan saat menggelar rilis kasus harian.

Balikpapan, Presisi.co - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Doni Monardo meminta pimpinan di tiap daerah agar mereaktivasi posko-posko Covid-19, mulai dari tingkat kelurahan hingga rukun tetangga. Itu disampaikan Doni Monardo, seiring dengan tren lonjakan kasus corona yang meningkat di daerah dan turunnya kedisiplinan warga terhada protokol kesehatan.

Hal ini ternyata sudah direspon oleh Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi. Camat dan lurah yang ada di Balikpapan, disebut Rizal sudah diminta untuk berkoordinasi dengan para tokoh masyarakat dan Muspika, untuk menjalankan amanat dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.

“Saya sudah perintahkan Lurah dan Camat untuk berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan Muspika,” jelasnya pada Kamis (7/1/2021).

“Kita sudah berikan data kelurahan untuk mereka analisa dan tindak lanjuti biar tahu mana yang bisa segera membentuk posko, mana yang lebih awas,” kata Rizal.

Dikesempatan yang sama, Rizal turut menambahkan sikap Pemkot Balikpapan atas intruksi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait edaran berupa intruksi PSBB terbatas, sebagai upaya pengendalian penyebaran kasus Covid-19 di daerah, khususnya Jawa-Bali.

Pemkot Balikpapan, dikatakan Rizal akan terlebih dahulu melakukan evaluasi terkait empat indikator yang diinstruksikan Kementerian Dalam Negeri. Dengan begitu, dirinya belum dapat memastikan, apakah Balikpapan memiliki peluang untuk melakukan pembatasan seperti yang dimaksud dalam Edaran Kemendagri Nomor 1 Tahun 2021 itu.

Keempat indikator tersebut sendiri dinilai dari tingkat kematian di atas rata-rata nasional, tingkat kesembuhan di bawah rata-rata nasional, tingkat kasus aktif di atas rata-rata nasional, dan tingkat keterisian tempat tidur dan ICU di atas 70 persen.

“Ini bukan soal peluang, nanti kita kaji dulu apakah sama dengan Jawa-Bali atau tidak. Kita akan analisa dulu, karena dari 4 indikator tadi ada yang di atas rata-rata dan ada yang di bawah,” ungkapnya.

“Tingkat kematian di atas rata-rata, dan keterisian tempat tidur sudah capai 93%. Ini harus kita waspadai,” sambungnya.

Selain mempertimbangkan empat indikator tersebut, Rizal juga menegaskan akan mempertimbangkan terkait lonjakan kasus yang tinggi.

“Tentu lonjakan kasus ini akan jadi pertimbangan kita, kita akan kaji betul perkembangan dalam satu minggu ini,” tambahnya.

Editor : Oktavianus