Begini Penjelasan Ketua IDI Kaltim Soal Keamanan Vaksin Covid-19 yang Baru Tiba di Samarinda
Penulis: Kurniawan
Selasa, 05 Januari 2021 | 1.603 views
Samarinda, Presisi.co - Lebih dari 25 ribu dosis Vaksin Covid-19 tiba di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa (5/1/2021). Kehadiran vaksin ini sendiri, masih menjadi pertanyaan besar, sebelum di berikan kepada belasan ribu tenaga medis di Kaltim
Menanggapi hal itu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, dr Nataniel Tandirogang mengatakan vaksin tersebut aman di gunakan ketimbang vaksin lainnya.
"Karena itukan sudah dikeluarkan izin dari BPOM ya. Bagi IDI kita mempercayaakan institusi negara yang memastikan bahwa makanan, minuman, dan obat itu diawasi oleh BPOM," jelas Nataniel saat di hubungi Selasa (5/1/2021).
Ia menyebut, IDI Kaltim sepenuhnya mendukung pemerintah dalam pemberian vaksi Sinovac di Kaltim.
"Apalagi sudah ada sertifikat izin edar, berarti kita harus dukung karena tidak ada lagi institusi yang dipercaya kecuali bukan BPOM," ujarnya.
Ditanya mengenai keamanan vaksin yang berasal dari Tiongkok itu, Nataniel memastikan jika vaksin Sinovac itu aman, mengingat asalnya dari sumber protein virus sehingga tak perlu dikhawatirkan.
"Vaksin Sinovac itu berbahan protein virus atau protein rekombinan. Jadi sangat aman sekali, akan tetapi bagi mereka yang di berikan vaksin tidak menutup kemungkinan masih bisa terjangkit virus covid-19," paparnya.
Nataniel menyebutkan, kelemahan vaksin Sinovac yang berbahan protein virus atau rekombinan memiliki evikasi rendah bagi merangsang imun dalam tubuh manusia. Kendati demikian pemakaian vaksin tersebut dirasa paling aman.
"Memang vaksin tidak menyelesaikan permasalahan yang ada, namun ketimbang tidak berbuat apa-apa," tuturnya.
Nataniel meminta, kepada mereka yang akan di berikan vaksin agar tetap selalu mengutamakan protokol kesehatan.
"Percuma aja kalau di berikan vaksin tapi tidak menjalankan protokol kesehatan, sebab itu yang terpenting menghadapi virus ini," ujarnya.
Terkait jumlah vaksin di tahap awal ini yang mencapai 25.520 , Dirasa cukup untuk diberikan kepada tenaga medis, lantaran jumlah nakes yang ada di Kaltim disebutnya hanya berjumlah 2.500 orang.
"Kalau 25 ribu saya kira cukuplah untuk nakes, tetapi jika diperuntukkan bagi untuk para guru dan juga para birokrat dan para pelaku ekonomi saya kira kurang," pungkasnya.