Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu Tempe di Samarinda Putar Otak Agar Tak Merugi
Penulis: Jeri Rahmadani
Selasa, 05 Januari 2021 | 1.235 views
Samarinda, presisi.co – Harga kedelai impor dari pusat melonjak naik hingga 20 persen. Kenaikan tersebut berimbas kepada seluruh pengrajin tahu dan tempe di seluruh daerah, termasuk di Kota Samarinda.
Kasimin, salah seorang pengrajin tahu tempe yang tinggal di Jalan Selili, menyebut bahwa kenaikan tersebut dirasakan sejak bulan November 2020.
"Dampaknya kena semua. Kacang kedelai itu setiap hari, setiap ngantar, itu naik. Waktu ngambil naik. Dan ini perencanaan, ini mungkin sampai mau hari raya, satu karung itu kan 50 kilogram, itu mencapai Rp 500 ribu. Sebelumnya Rp 360 ribu per karung," ungkapnya pada Presisi.co (05/01/2021).
Kasimin merinci, dari 15 karung yang biasa dibelinya dengan harga Rp 3,6 juta, bisa habis dalam waktu seminggu. Kenaikan tersebut sangat terasa setelah naik menjadi Rp 7 juta per 15 karung.
"Ini belum kayu, belum minyak, belum transportasi, cuma kacang kedelai tok," kata Kasimin menjelaskan pengeluarannya.
Diwaktu normal, Kasimin mengaku mampu menjual 2,5 sampai 3 karung per hari. Namun semenjak melonjaknya harga kedelai, untuk menghabiskan 2 karung dikatakan cukup sulit.
Mengakali lonjakan kenaikan kedelai secara global agar tidak rugi, Kasimin mengaku memotong potongan tahu lebih dari biasanya.
"Kita tambah potongan. Biasanya 18, sekarang jadi 20 potongan. Namun ya, tetap saja keuntungannya masih kurang," katanya.
Kasimin sendiri merupakan pengusaha tahu sejak tahun 1970an di kota Tepian. Pria berusia 73 tahun itu telah banyak merasakan asin manis menjadi pengrajin tahu.
Dirinya berharap harga kacang kedelai bisa turun.
"Harus pemerintah taulah dengan masyarakat kecil, menengah, minta tolong, bahan itu kalau bisa, pemerintah harus tahan. Bisa memutuskan masalah harga kacang kedelai supaya tidak sampai total. Yaa, kalau di Jawa sudah banyak yang tidak produksi," ungkapnya.
Dinyatakan olehnya jika kenaikan terus melonjak, bisa-bisa dirinya berhenti menjadi pengrajin tahu.
"Terserah saja, kita sudah tua, misalkan saya mau istirahat tidak masalah," tutupnya.
Diketahui sebelumnya bahwa kacang kedelai yang beredar berasal dari Amerika yang diadakan secara impor. Sehingga kenaikan harga juga berdasarkan harga secara global.