search

Lifestyle

5G di Asia Tenggarapotensi bisnis 5GTeknologi 5G

Teknologi 5G dan Dampak Positifnya Terhadap Bisnis di Indonesia

Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 09 Desember 2020 | 474 views
Teknologi 5G dan Dampak Positifnya Terhadap Bisnis di Indonesia
Ilustrasi. (Sumber Foto: Istimewa)

Presisi.co - Perusahaan teknologi Ericsson memprediksi bahwa pada akhir 2020 ada lebih dari satu miliar orang atau 15% dari total penduduk dunia yang bakal menetap di wilayah yang sudah mendukung teknologi 5G. Jerry Soper selaku Head of Ericsson Indonesia pun mengungkapkan bila Asia Tenggara dan Oseania memiliki lalu lintas data seluler yang tumbuh secara stabil dengan laju tahunan majemuk sekitar 33% pada jangka waktu tersebut.

Prediksi dampak 5G di Asia Tenggara

Kehadiran 5G di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, akan membawa berbagai dampak positif, terutama dalam pengelolaan lalu lintas data. Para penyedia layanan akan meningkatkan performa layanan digital mereka, mencakup untuk smart home, streaming, dan mobile gaming. Teknologi ini pun akan berperan penting dalam pengembangkan platform serta layanan canggih di masa depan.

Jerry lantas menambahkan empat dari sepuluh pelanggan seluler akan menjadi pengguna loyal 5G pada 2026 mendatang. Pada tahun tersebut, ada 60% penduduk dunia atau kurang lebih 3,5 miliar orang yang mampu mengakses teknologi 5G.

Sementara di Asia Tenggara dan Oseania, 5G akan menjadi teknologi terpopuler kedua setelah 4G LTE pada 2026 dengan lebih dari 380 juta pelanggan. Ada sejumlah faktor yang menentukan keberhasilan penggunaan 5G, salah duanya adalah use case serta aplikasi baru. Use case sendiri sudah mulai diaplikasikan secara bertahap.

Besarnya potensi bisnis 5G di Indonesia

Jerry mengatakan studi potensi bisnis 5G di Indonesia memberikan gambaran transformasi berbasis ICT dalam skala besar. Perubahan ini diperkirakan bakal dihadapi semua industri secara vertikal dan memungkinkan tercapainya pendapatan digitalisasi hingga Rp44,2 miliar pada 2030 dengan 39% di antaranya datang dari teknologi 5G. Dari total nilai tadi, kurang lebih Rp8,2 miliar bisa datang dari pihak operator.

Kemudian, Jerry menambahkan pengaplikasian 5G di Indonesia bakal memainkan peran penting untuk meningkatkan profit hingga mendukung program digitalisasi dari pemerintah. Oleh karena itu, dukungan spektrum dan ekosistem solid dari sisi mitra industri, teknologi, dan peraturan diperlukan untuk mengembangkannya.

Baca Juga