Jamu Kekinian Yomija dari Muara Jawa, Pemenang UMKM Kreatif di Kukar yang Tawarkan Beragam Khasiat
Penulis: Awaluddin
Sabtu, 05 Desember 2020 | 1.536 views
Tenggarong, Presisi.co - Jamu memang menjadi minuman tradisional khas Indonesia, bahkan sudah tidak diragukan lagi manfaatnya bagi tubuh. Saat ini produk jamu mempunyai banyak alternatif seperti serbuk, seduh simplisia hingga langsung minum. Peluang usahanya juga ternyata menarik jika bisa digeluti.
Produk jamu kekinian tersebut adalah usaha Industri Kecil Menengah (IKM) binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, asal Kecamatan Muara Jawa bernama Laeli Fajarwati.
Pengusaha muda ini sukses kembangkan olahan jamu Instan bubuk dengan berbagai khasiat. Laeli memulai usahanya sejak tahun 2017 lalu, awal nya ia mengaku hanya memproduksi jamu cair dengan kemasan jamu berbotol plastik.
Dinamakan Yomija yang merupakan singkatan dari ayo minum jamu kita. Alasan laeli memberi nama tersebut, itu berupa panggilan untuk masyarakat untuk mencintai budaya Indonesia dengan cara minum jamu yang memang khas dari Indonesia.
"Jadi kita ajak masyarakat untuk mencintai budaya kita, indonesiakan minuman herbal, biar gak hilang lah budaya indonesia, itu juga kan khas indonesia, jadi saya kasih nama Yomija," katanya.
Sementara ini untuk memenuhi kebutuhan dari permintaan konsumen, setiap harinya Laeli memproduksi 6 kilo jamu instan, dengan dibantu 2 orang karyawan. Hingga saat ini Laeli sudah memasarkan jamu olahannya di sejumlah Kecamatan di Kukar, dan sejumlah kabupaten/kota di Kaltim, bahkan hingga pulau Jawa dan Papua.
"Kita kadang kirim ada yang minta permintaan di Jawa dan ada juga dari Papua, sekarang sudah meningkat sih, dari penghasilan itu kami bisa dapat jutaan rupiah perbulannya. Kami jual mulai dari harga Rp 15 ribu hingga Rp 40 ribu, beda bahan beda harga," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tajudin menyebut pelaku usaha harus bisa mengembangkan usahanya. Terutama untuk penguatan kapasitas dan kualitas produk, penguatan lembaga UMKM perijinannya, dimana penguatan lembaga UMKM perijinan tersebut terdapat ijin PIRT, sertifikasi halal , ijin edar atau BPOM,dan bagaimana harus bisa mengakses permodalan.
“Kapasitas produk usahanya harus bagus, sehingga permintaan pasar meningkat. Cara agar bisa mengembangkan berbagai usaha salah satunya untuk kualitas di lihat dari rasa keamanan, kemasan, pelaku usaha di tuntut untuk kreatif, inovasi, memiliki inspirasi baru agar bisa bersaing di dunia luar,” pungkasnya.