search

Politik

Pelatih Saksi Diintimidasiandi harun-rusmadipilkada samarinda

Pelatih Saksi Paslon Nomor Urut 02 Diintimidasi, Foto Oknum yang Diduga Pelaku Beredar di Sosmed

Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 05 Desember 2020 | 541 views
Pelatih Saksi Paslon Nomor Urut 02 Diintimidasi, Foto Oknum yang Diduga Pelaku Beredar di Sosmed
Foto oknum diduga pelaku intimidasi pelatih saksi Nomor urut 02, yang beredar di media sosial. (Sumber : Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Foto salah seorang oknum terduga pelaku intimidasi terhadap pelatih saksi dari pasangan calon (Paslon) nomor 02, yaitu Andi Harun-Rusmadi beredar luas di media sosial.

Nampak dari foto tersebut, seorang pria mengenakan topi berwarna hijau dan penutup muka berwarna hitam putih dengan motif kotak-kotak sambil mengenggam smartphone berwarna putih di tangan kanannya. 

Pria yang hingga kini belum diketahui identitasnya itu, diduga melakukan intimidasi terhadap pelatih saksi Paslon Andi Harun-Rusmadi pada Jumat (4/12/2020) malam. 

"Saya sedang selesai melatih. Pada saat saya membagikan honor saksi TPS tadi ada sekelompok orang yang datang tiba-tiba, mendobrak pintu, memberikan ancaman, menghambur semua amplop dan berkas yang saya bawa,” ungkap Rusmawati, pelatih saksi Paslon Nomor Urut 02, Andi Harun Rusmadi pada Sabtu (5/12/2020) dini hari.

Selain mengintimidasi, Rusmawati juga menyebut sekelompok pria yang berjumlah lebih kurang 4 hingga 5 orang itu, sempat melakukan tindak kekerasan terhadap beberap saksi yang ia latih.

“Ada yang ditarik tangannya. Dipaksa menunjukkan tempat pelatihan kami,” paparnya.

Aksi para oknum itu sendiri terekam lewat video berdurasi 20 detik yang kemudian tersebar di sejumlah grup pesan instan WhatsApp di malam kejadian.

"Dituduh money politic dan sebagainya. Tapi tetap saya protes karena itu tidak benar. Itu memang ada uang amplop Rp 200 ribu. Tapi itu untuk uang honor saksi TPS yang saya gaji tadi,” ujarnya.

Sebagai bukti, ia pun sampaikan telah memiliki surat mandat resmi melalui Badan Pemenangan Andi Harun-Rusmadi, melalui Surat Tugas Nomor : 86/A/BP AH-RUS/XII/2020 yang diterbitkan tanggal 1 Desember 2020.

“Saya punya surat mandat,” ujarnya.

“Kemudian, yang dilakukan mereka setelah saya menunjukan surat mandat, saya diancam mau difoto mau diapain, saya bilang silahkan. Karena saya di sini kerjanya bukan membagikan uang untuk pencoblosan, tapi saya membagikan honor untuk yang pekerja di dalam TPS,” pungkasnya.