Pengunjung di Kakaban dan Sangalaki Dibatasi, Begini Penjelasan Kadispar Kaltim
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Kamis, 03 Desember 2020 | 601 views
Samarinda, Presisi.co - Penerapan pembatasan wisatawan merupakan salah satu langkah yang harus ditempuh untuk kelestarian destinasi wisata yang berkelanjutan. Hal ini diungkapkan Sri Wahyuni, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur saat Bimtek Jurnalistik Pariwisata, Kamis (3/12/2020)
“Pandemi ini mengingatkan kita bahwa pengelolaan destinasi harus dilakukan, terutama manajemen pengunjung,” jelasnya.
Selain untuk keberlanjutan destinasi wisata, pembatasan pengunjung juga dilakukan di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, yaitu untuk menjaga jarak dan mengurangi kerumunan wisatawan.
Salah satu kabupaten/kota yang telah menerapkan pembatasan pengunjung adalah Kabupaten Berau.
“Pengunjung Pulau Kakaban perhari dibatasi, begitu juga dengan Pulau Sangalaki. Bahkan Taman Nasional Kutai telah melakukan pembatasan dari sebelum pandemi,” ucapnya.
Lanjut dikatakan Sri Wahyuni, penerapan pariwisata berkelanjutan ini harus diimbangi dengan edukasi kepada masyarakat.
“Masyarakat kita harus bisa memahami kaidah eco wisata ini,” imbuhnya.
“Ada anggapan wisata Kaltim itu mahal, namun itu wajar karena tidak semua daerah punya potensi yang sama, yang kedua jaminannya kalau tidak dijaga tidak bisa bertahan,” tambahnya.
Selain itu, situasi pandemi saat ini bisa dijadikan sebagai sarana membiasakan diri terhadap pembatasan pengunjung di tempat wisata.