search

Daerah

WebinarPT PosBantuan SosialCovid-19samarinda

Bahas Efektivitas dan Manfaat Bansos Tunai di Masa Pandemi, BEM-FEB Unmul Hadirkan Tiga Narasumber

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Jumat, 13 November 2020 | 1.012 views
Bahas Efektivitas dan Manfaat Bansos Tunai di Masa Pandemi, BEM-FEB Unmul Hadirkan Tiga Narasumber
Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Mulawarman (Unmul), Muliati saat hadir sebagai narasumber webinar yang digelar BEM-FEB

Samarinda, Presisi.co - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM-FEB) Universitas Mulawarman (Unmul) mengadakan webinar tentang “Efektivitas dan Manfaat Bantuan Sosial Tunai Masyarakat Kaltim di Tengah Pandemi Covid-19 pada Jum’at (13/11/2020).

Muliati, selaku Dosen FEB Unmul yang juga menjadi narasumber pada webinar ini menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia telah menggelontorkan banyak bantuan bagi masyarakat.

Bantuan tersebut antara lain adalah bantuan sembako, bantuan langsung tunai, BLT Dana Desa, insentif tarif listrik, kartu prakerja, subsidi gaji karyawan, BLT UMKM, bantuan pulsa ASN, bantuan kuota bagi pengajar dan siswa.

Dalam penjelasannya, penggunaan dana desa untuk BLT Dana Desa pada 15 Juli 2020 disalurkan kepada 7.804.978 jiwa, dengan petani dan buruh tani menjadi penerima bantuan terbanyak sebesar 88%, nelayan dan buruh nelayan sebesar 4%, buruh pabrik 2%, guru 1%, serta pedagang dan UMKM sebesar 5%.

Selain Muliati, Rhonie Parindra selaku Kepala PT Pos Samarinda yang ditunjuk pemerintah untuk mendistribusikan bantuan kepada masyarakat juga menjadi narasumber pada webinar kali ini.

Ia menjelaskan hingga saat ini telah menyalurkan bantuan sosial tunai tahap ke delapan. Penyaluran bantuan tahap pertama dimulai pada 22 Mei 2020 dan masih berlangsung hingga akhir tahun pada tahap 9. Diharapkannya, bantuan tahap 9 bisa dituntaskan pada bulan November ini.

Lanjut dikatakan Rhonie, di tahap pertama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Samarinda Kota tercatat 12.004 KPM. Angka tersebut, kemudian berangsur-angsur berkurang karena hingga tahap ke delapan ini penerimanya hanya 11.309 KPM.

Ditanya mengenai mengapa KPM berkurang hingga tahap ke delapan, Rhonie tidak dapat menjawab dengan pasti.

“Kami hanya menerima data dari Kemensos, jadi kami hanya menyalurkan yang ada di data. Tidak bisa menjawab secara pasti,” jelasnya.

Dalam keterangannya, besaran bantuan yang diberikan adalah sebesar Rp 600.000 per KPM pada tahap 1 hingga tahap 3, dan Rp 300.000 per KPM pada tahap 4 hingga tahap 8.

Dijelaskannya, tingkat keberhasilan penyaluran tahap 1 hampir 99,98%, sampai tahap ke 7 total 98,38%, sedangkan penyaluran tahap 8 yang baru dimulai minggu lalu sudah mencapai 93,85% dan masih berlangsung sampai akhir bulan.

Editor : Oktavianus