19 Nakes Positif Corona, RS IA Moies Tutup Layanan Sementara
Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 14 Juli 2020 | 1.307 views
Samarinda, Presisi.co – Direktur RSUD IA Moeis dr Syarifah Rahimah Alaydrus memastikan akan menutup layanan rumah sakit sementara waktu, pasca 19 tenaga kesehatannya (Nakes) dinyatakan positif Covid-19.
“Kami sudah mendapat ijin dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda. RS IA Moeis menutup seluruh layana hingga karyawan dan sarana kesehatan dipastikan aman dan steril dari Covid-19,” sebut Syarifah, ditengah konferensi pers terkait penetapan status transmisi lokal, Selasa (14/7/2020)
Syarifah menjelaskan, 19 Nakes yang terpapar corona ini didapatkan hasil swab positif setelah pihaknya melakukan uji swab bagi lebih 90 orang Nakes yang berasal dari sejumlah layanan yang ada.
Meski demikian, diakui Syarifah belum semua hasil uji 90 Nakes itu mereka peroleh. Adapun Nakes yang diperiksa, dikatakan Syarifah adalah mereka yang diduga terpapar corona dari salah seorang pasien yang sebelumnya sempat di rawat di layanan umum RS IA Moeis, beberapa waktu lalu.
“Sudah saya laporkan Walikota Samarinda, belum seluruh hasil pemeriksaan diperolehkan jawaban,” ungkap Syarifah.
Sebelum menutup seluruh layanannya, RS IA Moeis Samarinda juga diketahui sempat menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama dua hari, terhitung sejak Minggu dan Senin lalu.
Semula, layanan IGD ini ditutup lantaran salah seorang karyawannya turut dinyatakan positif Covid-19 setelah diketahui melakukan perjalanan dari daerah dengan status transmisi lokal. Meski demikian, berdasarkan hasil swab yang negatif. Nakes pertama di RS IA Moeis Samarinda yang terpapar Covid-19, sudah dinyatakan sembuh per hari ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda Osa Rafshodia menegaskan bahwa pihaknya saat ini fokus meredam risiko penularan dan kematian.
“Jadi, kami di Dinkes bukan fokus pada sumber penularannya,” kata Osa.
Lanjut dikatkaan Osa, virus corona saat ini telah hidup disekitar warga hingga akhirnya membuat Samarinda saat ini ditetapkan sebagai daerah transmisi lokal.
“Apapun yang terjadi, kita harus siap dengan kondisi ini, terutama sebelum vaksin itu ada,” ungkapnya.