Nasabah Bank Bukopin Resah Tarik Dana Bermasalah, Manajemen Kookmin Bank datangi OJK
Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 03 Juli 2020 | 2.280 views
Presisi.co – Sejumlah nasabah Bank Bukopin mengeluh lantaran tak bisa menarik dananya, baik melalui teller maupun ATM Bukopin yang tersebar di beberapa cabang yang ada di Indonesia.
Perwakilan manajemen KB Kookmin Bank (KB) yang diwakili oleh Chang Su Choi selaku Managing Director KB bahkan datang secara khusus ke Indonesia untuk bertemu langsung dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta pada Rabu (1/7/2020) lalu.
Direktur Utama Bank Bukopin Riyan A Purwantono mengungkapkan kehadiran manajem Kookmin Bank ini, bukti keseriusan Bukopin dibawah naungan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) untuk memperbaiki kinerja perusahaan termasuk untuk meredam kekhawatiran para nasabah selama beberapa pekan terakhir ini.
“Saya sampaikan, ini bukti keseriusan Kookmin Bank. Mereka hadir dalam pertemuan ini. Dan menyatakan kami sebagai pemegang saham pengendali,” sebut Riyan, Kamis (2/7) seperti yang Presisi kutip dari CNN Indonesia.
Untuk diketahui, Kookmin Bank yang berpusat di Korea Selatan dikabarkan akan menjadi pemegang saham pengendali (PSP) setelah Bank Bukopin melakukan penawaran umum terbatas kelima melalui surat penerbitan saham baru dan penawaran hak pemegang efek terlebih dahulu dengan harga pelaksanaan senil Rp 180 per saham.
Rivan melanjutkan, proses antara Bukopin dan Kookmin Bank ini akan terus dilanjutkan ke tahap penambahan kepemilikan hingga menjadi pemilik mayoritas lewat mekanisme yang saat ini sedang dibahas dengan regulator.
“Ini proses yang harus kami lakukan dengan melepas 4,6 miliar. Dengan berbagai exercises dan kemungkinan yang ada Kookmin Bank dipastikan akan menjadi pemegang saham pengendali,” jelasnya.
Sesuai dengan draft publikasi yang akan diterbitkan Kamis, 2 Juli 2020, KB Kookmin Bank menjadi satu-satunya Pembeli Siaga yang akan menyerap sisa saham baru yang tidak diserap pemegang saham lainnya. Diperkirakan, KB Kookmin Bank akan menjadi pemegang saham terbesar dengan kepemilikan saham mencapai 37,6 persen.