PSI Kaltim Salurkan 1.000 Kotak Makanan Siap Saji untuk Warga Terdampak Banjir di Samarinda
Penulis: Topan
Sabtu, 30 Mei 2020 | 1.470 views
Kaltim, Presisi.co – Aksi solidaritas para pengurus dan kader PSI Kaltim kembali ditunjukkan ditengah bencana banjir yang kembali melanda Kota Samarinda. Kali ini, DPW PSI Kaltim dan DPD PSI Samarinda membawa 1.000 kotak bantuan makanan bagi warga terdampak banjir di Kota Tepian, Sabtu (30/5/2020).
“Ya hari ini kami membawa 1.000 kotak makanan siap saji untuk warga yang menjadi korban banjir. Penyaluran bantuan kami sampaikan melalui BPBD Samarinda,” sebut Ketua DPW PSI Kaltim Novita Rosalina.
DPW PSI Kaltim disebut Rosalina memilih untuk menyalurkan bantuan paket makanan siap saji melalui BPBD Samarinda lantaran posko dapur umum yang melayani korban banjir telah tutup.
Ia memastikan aksi solidaritas yang ditunjukkan oleh kader Grace Natalie di Kota Tepian ini tak hanya berlangsung saat banjir melanda. Namun, akan menjadi agenda tanggap darurat saar ada bencana lain yang menimpa warga.
“Tentunya ini akan jadi aksi sosial bagi PSI di Kaltim,” lugasnya.
Selain mengapresiasi langkah kepedulian PSI Kaltim, Sekretaris BPBD Kota Samarinda Hendra AH juga menyebut hingga hari kesembilan banjir di Samarinda, masih ada warga yang membutuhkan bantuan makanan.
“Masih ada di daerah Terong Pipit dan Griya Mukti. Untuk itu kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari PSI Kaltim,” sebut Hendra, mengingat kawasan tersebut masih terdapat genangan air sisa banjir.
Dari pantauan BPBD Samarinda, Hendra menyebut kondisi banjir saat ini berangsur surut. Terlebih, curah hujan di Kota Samarinda tak lagi tinggi dalam beberapa hari terakhir ini. Selain bantuan makanan, warga juga disebutnya masih membutuhkan bantuan lain seperti obat-obatan dan antiseptik untuk pembersihan pasca banjir.
Ia menilai, meski surutnya banjir berlangsung lebih cepat dari banjir yang pernah terjadi di Tahun 2019 lalu, namun tinggi debit air yang merendam hingga 12 kelurahan di Samarinda beberapa hari kemarin, lebih tinggi dari bencana banjir sebelumnya.
“Mungkin karena ada pendangkalan di Sungai Karang Mumus dan air pasang di Sungai Mahakam,” pungkasnya.