search

Daerah

Pasar RamadanPuncak Covid-19SamarindaKalimantan Timur

Dilema Hadirnya Pasar Ramadan Dadakan Ditengah Puncak Penyebaran Covid-19 Samarinda

Penulis: Putri
Selasa, 05 Mei 2020 | 1.579 views
Dilema Hadirnya Pasar Ramadan Dadakan Ditengah Puncak Penyebaran Covid-19 Samarinda
Suasana keramaian pasar ramadan dadakan yang ada di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda.

Samarinda, Presisi.co - Pasar Ramadan dadakan muncul di Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda, Selasa (5/5/2020).

Berdasarkan pantauan wartawan Presisi, jalan raya tersebut terlihat ramai oleh penjual dan pengunjung. Padahal saat ini Kota Samarinda tengah menghadapi ancaman transmisi lokal Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) karena beberapa kota di sekitar Samarinda memiliki tingkat sebaran corona yang tinggi. 

Keadaan seperti itu sebenarnya dikhawatirkan oleh pedagang takjil di tempat tersebut. Nurul, salah seorang pedagang mengatakan, dalam kondisi pandemi corona, dirinya merasa waswas saat melayani pembeli.

"Ya tentu takut disertai waswas, pasalnya tak diketahui dari mana saja para pembeli," terang perempuan 20 tahun tersebut.

Dia menyampaikan saat proses jual-beli berlangsung, uang yang diterimanya bisa saja menjadi medium penyebaran virus. Namun, dibalik ketakutannya akan tertular covid-19, Nurul menyebut tak ada pilihan lain untuk membantu perekonomian keluarga. 

"Namanya bantu mama cari tambahan (uang), yah gini (harus kerja)," ujarnya. 

Nurul menjelaskan, meski ancaman pandemi begitu nyata, namun kebutuhan dapur juga tak bisa dipenuhi begitu saja. Karena itu, untuk mengantisipasi tertular virus corona, ia bersama ibunya tak lupa mengenakan masker saat berjualan.  

"Tetap pakai masker, kami paham kok anjuran pemerintah," katanya lagi.

Saat berdagang, ia tak lupa membawa hand sanitizer dan rajin mencuci tangan. Bahkan Nurul selalu mandi usai pulang berjualan.

Hal senada juga diungkapkan Emak Ri'ah, yang juga pedagang takjil disana. Perempuan 54 tahun ini juga mengaku khawatir akan penyebaran pandemi yang terus menambah korban. Namun, dirinya tak bisa melewatkan begitu saja momentum Ramadan untuk mencari rezeki.

"Kalau takut bisa saja sistem imun jadi turun terus. Jadi beranikan diri saja, yang penting jaga-jaga," singkatnya.

Menyikapi ramainya warga yang hilir-mudik dan berkumpul di pasar ramadan dadakan, tak membuat petugas diam begitu saja. Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Samarinda tetap memberikan edukasi, imbauan dan membagikan masker bagi warga.

"Seperti saat ini, masyarakat tidak bisa ditahan, semuanya keluar dari rumah untuk membeli takjil. Kami hanya bisa mengimbau mereka," ucap Denny, Koordinator Imbauan Tim Gugus Tugas Covid-19 saat dijumpai awak media.

Selain memberikan imbauan dan pembagian masker bagi seluruh warga, baik pembeli, pedagang maupun para pengguna jalan, Denny juga menegaskan kalau pembelian harus menggunakan sistem take away.

"Kami tidak bisa melarang, tapi kami meminta pedagang memberikan layanan bungkus. Tidak melayani makan di tempat," tandasnya.

Demi menekan angka penyebaran covid-19, tim gugus harus bekerja ekstra. Selain melakukan penjemputan kepada para pasien, mereka juga melakukan patroli rutin selama Ramadan pada siang dan malam hari.

"Kami bertugas di saat jam-jam warga berkumpul membeli takjil dan baru selesai saat berbuka puasa dengan 15 personel gabungan," bebernya.

Dengan adanya edukasi dan patroli rutin ini, tim gugus tugas berharap agar masyarakat bisa konsisten menerapkan anjuran pemerintah yakni menerapkan physical distancing, penggunaan masker, dan hand sanitizer.

"Harapan kami edukasi ini sampai dan bisa diterapkan," pungkasnya.