search

Daerah

samarindaDampak Coronasugeng chairuddinCorona SamarindaDriver Ojol

Hadapi Dampak Corona, Pemkot Samarinda Berdayakan Pedagang Tradisional dan Rangkul Driver Ojol Bagikan Sembako

Penulis: Putri
Minggu, 19 April 2020 | 1.514 views
Hadapi Dampak Corona, Pemkot Samarinda Berdayakan Pedagang Tradisional dan Rangkul Driver Ojol Bagikan Sembako
Suasana di salah satu pasar di Kota Samarinda

Samarinda, Presisi.co - Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Samarinda, Marnabas Patiroy mengaku sudah menyiapkan data para pedagang pasar tradisional, yang akan menjadi distributor bantuan sembako terhadap warga terimbas penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Kami hanya menyiapkan pedagang, karena maunya Pak Wali (Syaharie Jaang) berdayakan pedagang. Jadi pedagang kecil itu nanti, perpaket Rp 150.000 plus ongkos ojek online," kata Marnabas saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Sabtu (18/4/2020).

Ia menjelaskan, ada 2.700 pedagang pasar tradisional yang terlibat dan bertugas mengemas bantuan ini. Kemudian ojek online yang akan mengantarkan ke tiap kecamatan dan kelurahan.

"Kami sudah ada datanya. Ada pedagang yang ambil 200 paket, ada yang juga 150 paket. Ini sesuai kemampuan modal pedagang, kalau mau ambil pengusaha besar mungkin cepat saja, tetapi pak wali minta pedagang kecil," ucapnya.

Marnabas menambahkan, distribusi bantuan ini dikhususkan bagi pedagang tradisional. Hal itu ditujukan agar masyarakat bisa memperoleh secara merata, termasuk ojek online.

"Senin mendatang data jumlah pedagang tersebut akan diantarkan kepada Sekretariat Gugus Covid-19, dalam hal ini Sekda," ujarnya.

Sebagai informasi dalam berita sebelumnya, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda, Ridwan Tassa mengatakan data yang berhak menerima bantuan dampak Covid-19 adalah orang-orang yang diluar dari bantuan reguler yaitu, Bantuan Pelayanan Non Tunai (BPNT) dan PKH.

"Jadi ini benar-benar yang terdampak," ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin membenarkan perihal jumlah anggaran untuk bantuan sembako ini sebanyak Rp 4 Miliar.

"Iya (4 miliar), satu bulan sekali dan kami upayakan lewat ojek pengantarannya. Jadi ojeknya juga ada penghasilan," pungkas Sugeng, Kamis (16/4/2020) lalu.