Dampak Corona, Puluhan Mahasiswa Ridwan Kamil Terancam Kelaparan di Samarinda
Penulis: Putri
Kamis, 16 April 2020 | 1.600 views
Samarinda, Presisi.co - Puluhan mahasiswa asal Jawa Barat (Jabar) yang tengah melanjutkan pendidikan di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda jadi salah satu korban terdampak penyebaran virus corona.
Sejumlah mahasiswa yang mengontrak di Jalan Pemuda 3, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda itu, bukanlah pasien dalam pengawasan (PDP) terlebih pasien yang terkonfirmasi positif Coronovirus Disease 2019 (Covid-19).
Mereka, merupakan sekumpulan anak muda yang terancam kelaparan akibat tak lagi mendapat kiriminan dari kedua orang tua di kampung halaman.
"Biasanya saya terima uang dari orang tua, namun saat ini di kampung orang tua kami tidak lagi bekerja dan tidak dapat mengirimkan uang kepada kami," ungkap Agus Firman, salah satu mahasiswa asal Jabar saat ditemui di rumah kontrakan mereka.
Agus bersama 10 rekannya, mengaku terjebak di Kota Tepian lantaran tak dapat kembali ke Bumi Pasundan. Seperti yang diketahui, provinsi yang dipimpin oleh Ridwan Kamil atau karib disapa Kang Emil itu, tengah memberlakukan karantina wilayah mengingat Jabar menjadi salah satu daerah dengan jumlah kasus corona terbanyak.
“Hal tersebut membuat kami terjebak di sini," jelas Agus yang juga Ketua Mimpunan Mahasiswa Jabar di Samarinda.
Sementara, jumlah mahasiswa asal Jabar yang melanjutkan studi di Samarinda adalah sebanyak 65 orang. Sebagian besar dari mereka, dikatakan Agus harus bertahan di Kota Tepian.
Tanpa adanya kepastian kapan corona ini berakhir dan keuangan yang kian menipis, Agus berharap adanya uluran tangan dari Pemprov Jabar dalam hal ini Ridwan Kamil agar turut memperhatikan puluhan mahasiswanya yang melanjutkan pendidikan di Samarinda.
“Kami berharap pemerintah Jabar khususnya Gubernur Ridwan Kamil agar dapat memerhatikan mahasiswanya yang tengah menempuh pendidikan di luar daerah,” harap Agus.
Lagi dikatakan Agus, dengan uang seadanya, mereka tetap bertahan lantaran sebagian besar orang tua mereka turut menjadi korban terdampak corona.
“Sisa-sisa saja yang kami bisa pertahankan," pungkasnya